H-5, Jalur Pantura Didominasi Pemudik Motor

Rep: Lilis Sri Handayani/Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari

Ahad 10 Jun 2018 10:57 WIB

pemudik kendaraan roda dua memasang tulisan di motor saat mudik ke jalur pantura, Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (9/6). Foto: Republika/Iman Firmansyah pemudik kendaraan roda dua memasang tulisan di motor saat mudik ke jalur pantura, Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lima hari menjelang lebaran Idul Fitri 2018, arus mudik dijalur pantura Indramayu dan Cirebon Kota semakin meningkat, Ahad (10/6). Kendaraan pemudik didominasi sepeda motor.

Hal itu seperti yang terpantau di lingkar Lohbener, Kabupaten Indramayu,sekitar pukul 08.00 WIB. Arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Cirebon ramai lancar. Selain didominasi sepeda motor, di jalur pantura Indramayu juga terlihat pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi roda empat.

Para pemudik bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan hingga 80 kilometerper jam. Mereka bisa melaju tanpa ada kendala dalam kondisi cuaca pantura yang cerah. "Untuk kejadian menonjol di wilayah hukum Polres Indramayu sampai saat ini tidak ada," terang Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha.

 

Tak hanya di jalur pantura Indramayu, kondisi serupa juga terlihat di jalur pantura Cirebon Kota. Memasuki H-5 lebaran, volume kendaraan pemudik dari arah Jakarta terus meningkat, dengan didominasi kendaraan sepeda motor.

"Situasi arus lalu lintas ramai lancar. Kecepatan kendaraan di jalur pantura rata-rata 40-60 kilometer per jam," ujar Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Rezkhy Satya Dewanto.

Sedangkan arus mudik kendaraan yang melintas Jabar terus meningkat. Menurut Kadishub Jabar Dedi Taufik, pergerakan kendaraan H-7 atau Jumat (8/6) cukup signifikan, yakni 283.000. Jumlah itu mendekati total kendaraan H-4 lebaran di tahun kemarin. Meski begitu, ia mengklaim laju kendaraan masih bisa diatasi.

"Totalnya segitu (283.000 kendaraan yang melintas di wilayah Jabar) total, baik dari jalur arteri maupun tol. Kan tahun lalu puncaknya di H-4," ujar Dedi kepada wartawan, Sabtu petang (9/6).

Dedi mengatakan, Dishub sudah memberlakukan kebijakan larangan untuk kendaraan berat melintas dari H-7 sampai H+7. Kebijakan itu berbeda dengan imbauan Kemenhub yang menyatakan larangan dimulai pada H-3. Alasannya, jika mengikuti imbauan Permen nomer 34 tentang perlintasan kendaraan berat, maka akan terjadi mix traffic.

"Jalur titik rawan macet di Selatan itu kan Nagreg, Limbangan, Malangbong dan Gentong. Nah, geometrik jalan di jalur itu, contohnya di Gentong kan tanjakan turunan belokan tajam," kata Dedi seraya mengatakan, pelarangan kendaraan berat tersebut dilakukan karena kalau ada kendaraan berat yang bermasalah akan macet parah. Karena tak ada jalur lagi.

Makanya, kata dia, diberlakukan larangan kendaraan berat. Kecuali kendaraan berat yang sudah diatur, seperti yang mengangkut bahan makanan pokok, itu bisa melintas.

Sementara itu, Polda Jabar memprediksi puncak mudik terjadi di malam ini atau Ahad (10/6). Peningkatan kendaraan sudah terjadi sejak H-7 dengan 283.000 kendaraan melintasi jalur utara, tengah dan selatan.

Menurut Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Prahoro, antrian kendaraan memang terjadi wilayah Cikarang Utama, Jakarta. Namun, ketika masuk ke wilayah Jabar, arus lalu lintas cebderung lancar. "Tidak ada masalah ketika kendaraan masuk wilayah Jabar," katanya.

Saat keluar dari Cikampek, kata dia, dari Km 35 sampai Cipali lancar terus. Antrian, terjadi di Cirakang utama. "Masuk wilayah kita tidak ada masalah dari Km 57, Km 86, Km 92, Km 102, Km 130 dan166 ga ada masalah," katanya.

Prahoro mengatakan, arus lalu lintas pun sebenarnya sempat terjadi di gerbang tol Palimanan, Cirebon. Sebabnya karena ada kecelakaan beruntun antara tiga mobil pribadi dan tiga bus.

"Tidak ada korban jiwa. Untuk penumpukan kendaraan, kita keluarkan antrian ke sumber jaya, normal lagi," katanya.

Mengenai ruas di jalur selatan, pihaknya menerapkan sistem one way lewat limbangan, atau buka tutup ketika ada penumpukan. "Kalau puncak arus mudik itu diprediksi malam ini atau besok," katanya.

Terpopuler