REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menilai, meski arus mudik masih berlangsung pada H-4 Hari Raya Idul Fitri, secara keseluruhan mudik tergolong aman dan lancar. Fasilitas dan infrastruktur publik juga disebut mendukung klaim Polri tersebut.
"Sekarang ini, sampai sekarang kita monitor, ini cukup bagus karena jalan-jalan tolnya juga sudah sampai Semarang dan akses keluar jugas sudah lancar. Walaupun masih ada 100 km itu jalan fungsional tapi sudah bisa dimanfaatkan jadi bisa mengurai semua arus," kata Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/6).
Sejauh ini, berdasarkan analisis operasi ketupat, kemacetan parah tidak terjadi. Syafruddin memprediksikan, arus mudik baru mengalami puncaknya esok hari pada Selasa (12/6) atau Rabu (13/6).
Dari segi keamanan, ratusan ribu personel gabungan pun telah disiapkan. Syafruddin memastikan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu keamanan saat mudik lebaran, termasuk isu terorisme. Polri, kata dia, sudah mempersiapkan tim khusus. "Masyarakat tidak usah khawatir pokoknya diamankan," kata dia.
Syafruddin tetap mengimbau para pemudik menggunakan kendaraan mudik yang layak. Ia mengimbau pemudik untuk menghindari menggunakan kendaraan yang berbahaya, seperti kendaraan bak terbuka. Jika ditemukan, maka Syafruddin memerintahkan untuk dilakukan tilang.
Di samping itu, Syafruddin juga mengimbau agar pemudik yang meninggalkan rumah untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan aman. Misalnya mematikan air, gas maupun memastikan tidak adanya korsleting arus listrik.