REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, memberlakukan rekayasa lalu lintas mudik contraflow atau lawan arah di jalur arteri Jalan M Hasibuan, Bekasi Timur, Rabu dini hari.
"Kepadatan di jalur arteri Kota Bekasi mulai tampak sejak Selasa (12/6) pukul 22.00 WIB akibat limpahan kendaraan dari Tol Jakarta-Cikampek," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi.
Menurut dia, tingginya volume lalin di jalur arteri M Hasibuan arah Kabupaten Bekasi tidak mampu menampung lalu lintas (lalin) pemudik sehingga pihaknya berinisiatif menerapkan contraflow.
Rekayasa lalin tersebut diberlakukan mulai dari Simpang Poncol hingga Simpang Dewi sejauh 500 meter dengan memfungsikan jalur arah Jakarta untuk lintasan pemudik arah pantura.
"Sehingga, dua jalur Jalan M Hasibuan kita gunakan untuk lintasan mudik arah pantura, sementara arah sebaliknya kita alihkan ke Jalan RS Kartini," katanya.
Limpahan pemudik tol menuju arteri Kota Bekasi tampak dari lintasan bus umum yang melalui jalur khusus sepeda motor di Jalan M Hasibuan. Hingga berita ini dibuat, petugas Dishub Kota Bekasi masih memberlakukan contraflow karena volume lalin terpantau terus meningkat.
Namun demikian, pihaknya belum mendata jumlah pasti volume yang melintasi jalur arteri Kota Bekasi.
Sementara itu, petugas Sentral Komunikasi Jasa Marga Yoga Nugraha memprediksi malam ini adalah puncak arus mudik Lebaran dengan estimasi volume kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek mencapai 92.000 lebih kendaraan.
"Kepadatan, namun merayap terjadi dari Semanggi hingga Cipali, tetapi terbagi dalam beberapa spot. Ada beberapa spot yang kecepatannya di atas 30 km per jam, tapi ada juga yang nol km per jam," katanya.
Pihaknya telah memberlakukan contraflow di KM 35 hingga KM 70 guna mengurai kemacetan.