REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Korps Lalulintas (Korlantas) Polri melansir, rekayasa lalu lintas dengan metode one way yang berlangsung pada Rabu malam (H-2 lebaran) merupakan yang terpanjang, selama arus mudik lebaran. Pasalnya, diskresi lalu lintas ini mencapai 240 kilometer, terbentang dari GT Cikarut (Bekasi) sampai Tol Kertasari, Tegal.
Kepala Korps Lalulintas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa, mengatakan, sekenario dengan memberlakukan rekayasa lalu lintas one way ini, dinilai berhasil mengatasi kepadatan kendaraan. Bahkan, one way yang berlangsung sepanjang 240 kilometer ini, merupakan yang terpanjang saat arus mudik.
"Kita, berbangga hati, karena pemberlakuan one way dinilai berhasil dalam mengatasi kemacetan pada H-2 kemarin," ujar Royke, kepada Republika.co.id disela-sela kunjungannya ke Poskotis Cikopo, Purwakarta, Kamis (14/6).
Menurut Royke, pemberlakukan one way ini, disebabkan terjadinya kepadatan kendaraan di sejumlah titik. Yakni, GT Cikarut serta rest area di ruas Tol Cipali. Pihaknya, sudah meminta pengelola rest area untuk memberlakukan buka tutup di wilayah itu. Bahkan, pemudik yang beristirahat, dibatasi waktunya maksimal sampai 10 menit.
Kakorlantas, Irjen Pol Royke Lumowa mencoba menaklukkan elevasi jalur darurat kali Kenteng dengan mengayuh sepeda sally, Selasa (12/6).
Akan tetapi, cara tersebut tetap tidak membuat antrean kendaraan mencair. Bahkan, kemacetan jadi lebih parah. Sebab, aktivitas kendaraan di sekitaran rest area baik yang masuk maupun keluar jadi sangat tinggi.
Karena kondisi itu, pihaknya bersama jajaran di lapangan, akhirnya membuat diskresi lalu lintas. Yakni, dengan metode one way. Metode ini, melintasi sejumlah wilayah dari Jawa Barat sampai Jawa Tengah.
"Kami juga mengucapkan terima kasih, kepada para Kapolres dan Kasatlantas di wilayah yang dilalui rekayasa one way ini," ujar Royke.