Kamis 06 Jan 2011 04:07 WIB

Mahasiswa Universitas Brawijaya Tuntut Penurunan SPP Proporsional

Red: Djibril Muhammad
Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, yang tergabung dalam organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menuntut adanya penurunan sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) proporsional, Rabu (5/1). Puluhan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di bundaran depan rektorat kampus setempat dengan mengenakan pakaian serba hitam itu, juga menolak adanya kapitalisasi pendidikan di Universitas Brawijaya (UB).

"Kami menolak adanya kapitalisasi pendidikan, dan menuntut adanya penurunan SPP proporsional terhadap mahasiswa angkatan 2010 yang telah ditetapkan oleh pihak rektorat belum lama ini," tegas salah seorang peserta aksi, Nana.

    

Menurut dia, pemberlakuan SPP proporsional bagi mahasiswa angkatan 2010 itu, seharusnya disesuaikan dengan 'input' data yang sudah diklarifikasi secara profesional, akuntabel dan bertanggung jawab. Mahasiswa dari berbagai jurusan tersebut, juga menolak adanya kenaikan biaya masuk universitas yang diberlakukan berkala (setiap tahun).

Menanggapi tuntutan puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa tersebut, Rektor UB Prof Yogi Sugito mengatakan, tidak ada masalah karena mengemukakan pendapat menjadi hak seluruh mahasiswa. "Saya yakin, mahasiswa yang menggelar unjuk rasa itu adalah anak-anak orang kaya yang dikenakan biaya (SPP) cukup tinggi per semesternya. Mereka maunya SPP diberlakukan sama rata, bukan sistem proporsional," papar Yogi.

    

Jika SPP tersebut diberlakukan sama bagi seluruh mahasiswa, kata Yogi, itu tidak adil, sebab mahasiswa yang kaya akan dengan mudah membayarnya.  Namun, bagi mahasiswa kurang mampu bagaimana, mereka juga tetap harus dipikirkan agar kuliahnya tidak terhenti.

Ia mengakui, pemberlakuan SPP proporsional tersebut, dimaksudkan agar yang kaya bisa mengangkat bagi rekan-rekannya yang kurang mampu dan program-program kampus juga tetap bisa berjalan tanpa adanya hambatan anggaran (pendanaan). SPP yang diberlakukan bagi mahasiswa UB bervariasi antara 0 rupiah hingga Rp 2 juta.

Hanya saja, mahasiswa yang membayar SPP sebesar Rp 2 juta per semester itu jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5 persen dari total jumlah mahasiswa yang mencapai hampir 30 ribu orang. SPP mahasiswa UB terbagi menjadi beberapa kategori dengan nominal yang berbeda, yakni mahasiswa yang membayar 0 rupiah, Rp 400 ribu, Rp 800 ribu, Rp 1,2 juta, Rp 1,6 juta, dan Rp 2 juta per semester.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement