Jumat 22 Feb 2013 11:06 WIB

Universitas Ahmad Dahlan Kembangkan Kurikulum Kewirausahaan

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Foto: .
Kampus Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta 2013 ini telah mengembangkan kurikulum enterpreneurship atau kewirausahaan. Kewirausahaan tersebut bahkan telah masuk dalam mata kuliah khusus di kampus tersebut dengan perhitungan tiga sistem kredit semester (SKS).

"Semua program studi telah mengembangkan itu. Bahkan ada yang menambahkan dalam praktek kerja lapangan (PKL) di akhir studinya," terang Wakil Rektor bidang akademik UAD, Safar Nashir usai pembukaan seminar kewirausahaan yang digelar UAD bekerjasama dengan Ikatawan Wanita Pengusaha (IWAPI), Jumat (22/2).

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Dewi Motik Pramono. Menurut Safar, dalam mata kuliah kewirausahaan ini mahasiswa dikenalkan tentang dunia usaha dan seluk beluknya. Melalui langkah ini pihaknya ingin menggugah mahasiswa untuk memiliki greget berwirausaha setelah lulus nanti.

Selain melalui mata kuliah, UAD juga melakukan pelatihan khusus kewirausahaan ketika mahasiswa memasuki tingkar akhir. Dan untuk mengenalkan dunia kerja, UAD membuka program student employment.

Melalui program itu, mahasiswa tingkat akhir diseleksi untuk ditempatkan bekerja di unit-unit kerja milik UAD. "Mereka mendapat insentif khusus, pekerjaan sendiri dilakukan di sela-sela kuliah," tambahnya.Program tersebut digelar selama setahun.

Diakui Safar, jumlah wirausaha di Indonesia saat ini baru 0,24 persen dari jumlah penduduk yang ada. Padahal di negara maju jumlah enterprenuer tersebut sudah lebih dari dua persen. "Ini masih sangat kecil. Kita masih butuh 4,4 juta wirausaha lagi untuk mendorong bangsa ini maju," jelasnya.

Karenanya kata Safar, melalui langkah tersebut UAD berharap bisa menambah jumlah wirausaha di Indonesia. "Jangan sampai mahasiswa UAD nenteng ijazah menjajakannya kemana-mana. Tetapi mereka justru menciptakan lapangan kerja," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement