REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan sistem pertanian terpadu yang menerapkan pembangunan kehidupan dan lingkungan hidup berkelanjutan.
"Dengan cara tersebut diharapkan menjadi salah satu cara jitu dalam pengelolaan lahan, memakmurkan petani, dan pengejawantahan Revitaliasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPKK)," kata Kepala Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM Cahyono Agus di Yogyakarta, Selasa.
Dengan demikian, menurut dia, keberadaan KP4 diharapkan dapat mendukung keberhasilan program transmigrasi yang memprioritaskan aspek penyiapan permukiman, aspek penyiapan calon transmigran, dan aspek pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
"Melalui revitalisasi program transmigrasi itu diharapkan mampu berkontribusi nyata terhadap keberhasilan program Kedaulatan Pangan Nasional dan pengembangan daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T) secara efektif dan efisien," katanya.
Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan dengan menyelaraskan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya secara berkelanjutan.
Ketiga aspek itu, kata dia, memiliki hubungan kausalitas yang tentunya harus dilaksanakan secara terpadu melalui kerja sama antardaerah dan dukungan instansi lintas sektor terkait.
"Dukungan itu terutama dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kehutanan, Kementerian BUMN, dan Badan Pertanahan Nasional," katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Suratman mengatakan, konsep 5A yakni agroproduksi, agroteknologi, agrobisnis, agroindustri, dan agrowisata digunakan untuk mendukung penguatan kawasan transmigrasi menjadi kawasan regional.
"Penguatan itu dengan dukungan akademik yang digalakkan melalui program kuliah kerja nyata (KKN), riset, promosi, kelembagaan, kerja sama, kemitraan, dan pengabdian pada masyarakat," katanya.