Rabu 15 Jan 2014 10:43 WIB

UI Kukuhkan Dua Guru Besar

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan dua guru besar, yaitu dari Prof Dra Fatma Lestari Msi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Prof Dr Ir Muhammad Idrus Alhamid dari Fakultas Teknik (FT).

"Fatma Lestari ditetapkan sebagai Guru besar tetap dalam Bidang Ilmu Keselamatan Kerja, sedangkan Muhammad Idrus Alhamid sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknik Pendingin dan Tata Udara," kata Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko di kampus UI Depok, Rabu (15/1).

Ia mengatakan penetapan kedua guru besar UI ini dilakukan di Balai Sidang UI kampus Depok, Jawa Barat yang dipimpin oleh Rektor UI Prof Dr Muhammad Anis MMet. Farida mengatakan Fatma Lestari menyampaikan pidato pengukuhannya berjudul 'Strategi Peningkatan Keselamatan Kerja dan Keselamatan Publik di Indonesia melalui Pendekatan Sistematik Pencegahan Kecelakaan'.

Berdasarkan data Jamsostek menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2012 telah terjadi 103.074 kasus kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja jika dibandingkan antara tahun 2011 dan 2012, secara total terjadi kenaikan sebesar 3,6 persen. Peningkatan jumlah kasus tersebut menunjukkan perlunya peningkatan keselamatan kerja.

Sedangkan Muhammad Idrus Alhamid menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ?Solar Thermal Cooling System, Upaya Pengurangan Polusi Udara dan Penghematan Energi. Selama ini masyarakat telah memanfaatkan energi matahari (solar energy) sebagai sumber listrik atau panas (kalor, heat).

Berbeda dengan hal tersebut, Prof. Idrus mengangkat penelitian mengenai pemanfaatan solar energy untuk sistem pendinginan. Masyarakat populer menikmati pendingin dengan menggunakan sistem kompresi uap (vapour compression) seperti yang digunakan pada Air Conditioner (AC) split, AC window, dan kulkas. Padahal ada cara lain yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan yakni menggunakan panas sebagai energi utamanya yang dinamakan Solar Thermal Cooling System (STCS).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement