Kamis 20 Mar 2014 13:45 WIB

Rektor UNP: Mahasiswa Harus Belajar Berpolitik

Red: Julkifli Marbun
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi membakar kotak suara dari kardus dalam aksi menyikapi Pemilu 2014 di perempatan Cikapayang, Kota Bandung, Kamis (27/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi membakar kotak suara dari kardus dalam aksi menyikapi Pemilu 2014 di perempatan Cikapayang, Kota Bandung, Kamis (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Yanuar Kiram mengatakan mahasiswa yang ikut serta dalam politik adalah hal yang bagus.

"Tidak ada salahnya dan bahkan harus mahasiswa ikut dalam dunia politik, itu juga sebagai pembelajaran bagi mereka," katanya di Padang, Kamis.

Namun, katanya, tentu saja hal itu harus dalam pengertian dan pelaksanaan yang baik. Tidak hanya sekedar ikut serta, dan memiliki niat yang salah.

Ia juga mengatakan, berpolitik tersebut juga hanya dibolehkan pada hal yang tidak berhubungan dengan perkuliahan, dan universitas.

"Kalau berpolitik seperti melakukan kampanye di dalam kampus, itu secara tegas tidak diperbolehkan," katanya.

Sedangkan dalam rangka mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April 2014, ia mengatakan jika universitas yang sebelumnya bernama IKIP Padang itu telah melakukan usaha-usaha untuk menyukseskan pemilu seperti melalui materi-materi, dan pengarahan yang dilakukan universitas kepada mahasiswa.

"Dimana pengarahan yang dilakukan tersebut tentang pentingnya pemilu bagi kemajuan bangsa, seiring dengan tugas mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa," katanya.

Pengarahan tersebut, katanya, dilakukan oleh para dosen, dan pimpinan di masing-masing fakultas di UNP.

Ia menyebutkan, UNP akan terus melakukan upaya-upaya dalam memberikan pengetahuan tentang Pemilu, dimana antisipasi utamanya adalah golongan putih (Golput).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement