REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menyambut Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, American Corner (Amcor) Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan daur ulang barang-barang bekas. Amcor merangkul anak-anak difabel dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Malang. Hari ini Sabtu (23/4) anak-anak difabel diajak berkreasi dengan botol bekas, kardus, dan kotak bekas minuman buah.
Barang-barang yang biasanya berakhir di tempat sampah itu disulap menjadi aneka bentuk. Di balik segala keterbatasan yang dimiliki, puluhan anak-anak difabel ini dapat merangkai barang bekas menjadi bingkai foto, celengan, kotak pensil, dan pot gantung.
Dessy Maria, salah satu pendamping ketrampilan dari Education USA UMM mengatakan butuh ketelatenan ekstra untuk memberi pemahaman kepada anak-anak difabel. Akan tetapi pendidikan ketrampilan adalah salah satu langkah strategis untuk memandirikan kaum difabel.
Melalui kegiatan ini Amcor tak hanya mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kelestarian bumi. Lebih dari itu, Amcor ingin menyampaikan pesan bahwa kaum difabel juga dapat dididik menjadi manusia yang mandiri. "Anak-anak istimewa ini bukan hanya pajangan di YPAC, mereka dapat diberdayakan untuk mandiri dan kami berharap pemerintah memberikan perhatian lebih serius kepada kaum difabel," kata koordinator program Amcor UMM, Heru Wibowo, Sabtu (23/4) di Malang.
Heru mengungkapkan setiap tahun Amcor UMM dan unit kegiatan di bawah Kedutaan Besar AS di Indonesia rutin memeringati Hari Bumi. Namun ini pertama kalinya Amcor UMM mengajak kaum difabel berpartisipasi.
Lembaga ini ingin menjadi pionir untuk mengampanyekan pentingnya pemenuhan hak-hak kaum difabel. Komitmen ini juga tercermin dari tema Amcor UMM yang bertajuk Save the Earth with Recycling, Save Humanity with Humanity.