REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Himpunan Alumni Institu Pertanian Bogor (HA IPB) Bambang Hendroyono menyebutkan, pemberian bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa IPB penting untuk dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab moral alumni IPB terhadap almamater.
“Apabila sudah menyebut IPB maka segenap jiwa dan raga kita harus tergerak untuk membantu IPB,” ujar Bambang Hendroyono seusai pertemuan antara DPP HA IPB dengan Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto di Gedung Alumni IPB Baranangsiang Bogor, Jawa Barat, Ahad (12/6).
Bambang lebih lanjut menjelaskan, bantuan pendidikan yang akan diberikan kepada mahasiswa IPB itu tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa IPB yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang tergolong tidak mampu saja. Bantuan tersebut kelak juga akan diberikan kepada mahasiwa IPB yang berprestasi.
“Untuk tahun ini kita akan membantu sekitar 371 orang calon mahasiswa IPB angkatan 53 yang secara ekonomi dinyatakan layak untuk dibantu,” katanya.
Bambang menjelaskan, bantuan yang akan diberikan kepada 371 orang calon mahasiswa IPB tersebut meliputi uang kuliah sebesar Rp 1.488.452.000 per tahun dan biaya hidup sebesar Rp 2.671.200.000 per tahun. Jika dijumlahkan akan menghasilkan angka sebesar Rp 4.159.652.000 per tahun.
“Oleh karena itu, butuh kerjasama kolektif dari semua alumni IPB untuk bahu- membahu dalam membantu meringankan beban biaya pendidikan yang akan ditanggung adik-adik kita selama kuliah,” katanya.
Bambang mengemukakan, adapun pengelolaan beasiswa ini akan dikelola oleh badan yang disebut HA IPB Peduli Pendidikan yang bekerja sama dengan IPB.
Sebelumnya diberitakan sekitar 400 calon mahasiswa baru (camaba) IPB Angkatan 53 terancam gugur karena belum membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal itu sebagai dampak penurunan kuota Bidikmisi IPB yang semula sekitar 800 orang per tahun menjadi 10 persen dari total mahasiswa baru yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Tahun ini IPB menerima mahasiswa baru melalui jalur undangan sebanyak 2.700 orang, sehingga kuota Bidikmisi hanya 270 orang. Sedangkan yang mendaftar Bidikmisi sekitar 700 orang.
Semula tenggat waktu pembayaran UKT tersebut adalah 2 Juni 2016. Namun Rektor IPB kemudian mengambil kebijakan memundurkan deadline tersebut menjadi 8 Juni 2016. Kemudian registrasi tanggal 9 Juni 2016.
Terkait dengan nasib ratusan camaba IPB Angkatan 23 yang terancam gugur, Himpunan Alumni (HA) IPB melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu mereka agar bisa tetap kuliah di IPB.