REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Program Studi S-2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) mengantongi nilai akreditasi B. Prodi yang baru meluluskan dua angkatan tersebut mulai menerima mahasiswa baru sejak tahun ajaran 2013.
Koordinator Prodi S-2 Ilmu Linguistik Ni Wayan Sartini menjelaskan, prodi yang dipimpinnya tersebut memiliki beberapa perbedaan dibanding dengan keilmuan yang sama di perguruan tinggi lain. Keilmuan di prodi ini, katanya, menjadikan linguistik budaya sebagai salah satu kekuatannya.
"Kami memiliki ciri linguistik kebudayaan karena berada pada di lingkungan FIB, jadi arah analisis dan penelitian diarahkan ke budaya," kata Wayan melalui siaran pers, Jumat (13/1).
Doktor lulusan Universitas Udayana Bali tersebut menegaskan, meski bahasan keilmuan mengarah ke linguistik budaya, dasar dari keilmuan linguistik tidak dikesampingkan. Ciri linguistik budaya tersebut merupakan cara untuk mengarahkan para mahasiswa lebih mahir dalam menganalisis linguistik budaya, terutama pada kajian budaya urban.
"Mahasiswa juga boleh menganalisis yang lain, tapi ini ciri kami, linguistik budaya yang mengarah ke budaya urban," ujar Wayan.
Selain linguistik budaya, prodi S-2 Ilmu Linguistik Unair mempunyai keunggulan dalam menganalisis melalui linguistik korpus. Menurutnya, linguistik korpus menjadi nilai lebih yang dimiliki S-2 Ilmu Linguistik Unair.
Linguistik korpus dianggap sebagai salah satu cara untuk menguatkan ilmu linguistik untuk bisa diterapkan dalam keilmuan yang lain seperti psikologi dan sosiologi.
"Linguistik ini bisa menjadi alat untuk semua penelitian, misal mau mengkaji psikologi atau sosiologi linguistik, cirinya tetap di linguistik budaya alatnya di korpus," jelas Wayan.
Mengenai prospek lulusan, Wayan menyatakan lulusan S-2 Ilmu Linguistik Unair sudah merambah ke banyak profesi, mulai dosen, penerjemah, media, guru, periklanan. Bahkan, ke depan keilmuan linguistik bisa merambah ke dunia forensik, teknologi, politik, dan kesehatan.
"Kami juga akan mengembangkan beragam model mata kuliah yang tepat seperti apa. Itu kami lakukan terus dengan mengundang alumni dan mitra untuk memberikan masukan kira-kira mata kuliah ini akan diarahkan ke mana," imbuhnya.
Salah satu dosen S-2 Ilmu Linguistik Unair, Viqi Ardaniah, mengungkapkan prodi tempatnya mengajar tersebut juga memiliki satu keunggulan yakni adanya himpunan mahasiswa. Keunggulan tersebut tidak banyak dimiliki program master lainnya di Unair.
"Keunggulan selanjutnya kami memiliki Hima, meski masih sangat baru. Fungsi Hima itu sendiri selain untuk memelopori berbagai kegiatan juga untuk koordinasi penerbitan jurnal-jurnal," terang Viqi.