Jumat 08 Jun 2018 18:38 WIB

Amikom Berangkatkan Ratusan Mahasiswa ke Kampung Halaman

Mudik Bareng Amikom ini sudah terlaksana sejak 2005.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Peserta mudik bareng Amikom.
Foto: Wahyu Suryana.
Peserta mudik bareng Amikom.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta menggelar Mudik Bareng Amikom 2018. Kali ini, program tahunan yang telah berlangsung sejak 2005 itu memberangkatkan sebanyak 242 mahasiswa ke sejumlah daerah di Indonesia.

Senyum lebar menghiasi wajah-wajah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Amikom Yogyakarta, Jumat (8/6) siang. Bagaimana tidak, mimpi merayakan Hari Raya Idul Firi bersama sanak keluarga tampak sudah di depan mata.

Kerinduan akan ramah senyum orang tua sudah tergambar dari mereka yang menanti rangkaian acara. Ya, melalui Mudik Bareng Amikom 2018 itu, mahasiswa-mahasiswa yang sudah lama berkelut dengan perkuliahan akan diberangkatkan ke kampung halamannya.

Ketua Panitia Mudik Bareng Amikom 2018, Roberta Ranarid mengatakan, angka itu bisa dibilang melonjak 100 persen dari peserta Mudik Bareng Amikom tahun lalu. Tahun ini, sembilan armada bus dihadirkan demi mengantarkan mahasiswa-mahasiswa ke kampung halamannya.

"Ke Sumatra ada enam bus, ke Lombok ada satu bus, dan ke Bau-Bau ada dua mikro bus, dan tahun ini kita ada tagline yaitu Mudik Bareng Amikom 2018, ayah ibu Lebaran ini aku pulang," kata Roberta, diikuti ratusan peserta Mudik Bareng di Ruang Citra 1.

Pelepasan dilakukan langsung Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, M Suyanto, Ketua Yayasan Amikom, M Idris Purwanto, dan Direktur Kemahasiswaan, Suyatmi. Usai gunting pita, semua peserta berdoa bersama sebelum menuju ke bus masing-masing.

Ketua Yayasan Amikom, M Idris Purwanto, menerangkan jika Mudik Bareng Amikom ini sudah terlaksana sejak 2005. Dulu, program ini diadakan karena melonjaknya BBM yang membuat harga tiket transportasi mudik sangat tidak terjangkau.

Spontan, sivitas Amikom kala itu mengusulkan agar diadakan program Mudik Bareng, dan ternyata langsung mendapat persetujuan rektorat. Walau belakangan memikirkan biayanya ternyata ada saja dukungan yang datang.

"Dulu kita kasih label Mudik Kebangsaan, di belakang bus kita pasang spanduk BBM Naik Mudik Gratis, dan yang pertama kali malah diikuti mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi swasta dan negeri lain waktu itu," ujar Idris.

Tidak terasa, program Mudik Bareng itu terus terlaksana dari tahun ke tahun sampai 2018 ini. Idris berharap, Mudik Bareng ini mampu mendekatkan silaturahim mahasiswa dan mahasiswa, mahasiswa dan universtas serta universitas dan keluarga.

Senada, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, M Suyanto berpesan, Mudik Bareng 2018 harus bisa menjaga silaturahim Amikom dengan keluarga-keluarga yang sudah terjalin baik. Ia berharap, silaturahim dapat pula menyatukan langkah untuk bersama memajukan Amikom.

"Sampaikan salam hormat saya kepada bapak ibu anda semua, saya doakan mudah-mudahan anda selamat sampai di rumah," ujar Suyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement