Sabtu 28 Sep 2019 06:52 WIB

Menristekdikti Minta Usut Tuntas Meninggalnya Dua Mahasiswa

Perlu diusut kronologi peluru tajam bisa menewaskan Randi.

Sejumlah mahasiswa duduk di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari saat menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Jojon
Sejumlah mahasiswa duduk di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari saat menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta pengusutan tuntas penyebab meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang mengikuti aksi unjuk rasa penolakan sejumlah rancangan undang-undang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9).

Nasir mengatakan perlu diusut tuntas bagaimana kronologi peluru tajam bisa menewaskan Randi (21 tahun), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO. “Harus diusut apa yang terjadi sebenarnya, apakah karena ada upaya membela diri, atau kejadian yang lainnya,” ujar dia di di Ngawi, Jawa Tengah, Jumat (27/9).

Baca Juga

Ia juga meminta pada rektor melacak penyebab meninggalnya dua mahasiswa di Kendari tersebut. Sebelumnya, korban meninggal dunia saat serangkaian aksi unjuk rasa di Kendari yang menolak rancangan undang-undang yang dinilai kontroversi bertambah menjadi dua orang.

"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif usai dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra meninggal dunia pada Jumat (27/9) sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan tim dokter yang menangani korban Yusuf sudah berbuat maksimal. Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement