Senin 07 Oct 2019 13:58 WIB

Ketua MWA Unpad Ingin Unpad Masuk 500 Kampus Besar Dunia

Unpad pun harus menyiapkan diri ke dunia internasional.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara memasangkan kalung rektor saat melantik Rektor terpilih Unpad periode 2019-2024 Prof Rina Indiastuti, di Aula Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara memasangkan kalung rektor saat melantik Rektor terpilih Unpad periode 2019-2024 Prof Rina Indiastuti, di Aula Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad, Rudiantara, ingin menyiapkan Unpad masuk sebagai 500 perguruan tinggi besar dunia. Rudiantara menilai, banyak profesor di  Unpad yang harus diberdayakan untuk Jawa Barat bahkan untuk nasional.

"Ini kan orang Sunda apalagi orang Unpad banyak yang bagus berkiprah di nasional dan internasional. Tapi mereka hare-hare atau bekerja masing-masing. Padahal kalau kita bersama-sama itu luar biasa kapasitas Unpad itu," ujar Rudiantara usai Pelantikan Rektor terpilih Unpad periode 2019-2024, Prof Dr Rina Indiastuti, S E, M SIE Unpad, di Aula Graha Sanusi Jl Dipatiukur Kota Bandung, Senin (7/10).

Baca Juga

Menurut Rudiantara, Unpad pun harus menyiapkan diri ke dunia internasional. Tapi sebelumnya, menjadi pusat studi sosial ekonomi untuk Jabar dan nasional. "Dan terakhir ini bagaimana membereskan di dalamnya, jadi tiga utama itu (yang harus dilakukan Unpad, red)," katanya.

Rudiantara mengatakan, program Unpad pun tak hanya yang disampaikan oleh Rektor Prof Rina Indiastuti, tapi juga program yang disampaikan calon rektor lain akan dikombinasikan. Karena, semua programnya bagus. "Kalau kita bersatu insya Allah kita bisa. jadi itu sebetunya menjadi sasaran Unpad," katanya.

Menurut Rudiantara, agar Unpad bisa masuk menjadi 500 besar maka harus tahu berapa banyak dosennya, seperti apa dosen, berapa dosen internasionalnya. "Itu gap yang akan dikejar. Itu pogram yang sudah diidentifikasi," katanya.

Saat ini, kata dia, yang paling urgen diselesaikan oleh Unpad adalah konsolidasi internal. Karena bagimana pun pemilihan Rektor ini mewarnai UNPAD. " Ya setahun lah ya, padahal tugas MWA ini tidak hanya milih rektor, menetapkan strategi, bersama dengan rektor dan tim menyiapakan untuk tujuan yang tadi, jadi banyak PR yang harus dikerjakan bersama-sama, tapi  internal kondolidasi itu penting," paparnya.

Saat ditanya tentang pemilihan rektor Unpad yang naik ke meja hijau belum selesai, menurut Rudiantara, ia melihat semua kader terbaik dari Unpad termasuk yang sebelumnya. MWA pun, sudah berbicara dengan calon rektor yang sebelumnya untuk kolaborasi. Namun, tidak bisa dipaksakan.

"Ini harus pogram strategis. Ini harus berkomunikasi dengan semua yang mengikuti proses yang lama dan tidak mengikuti proses sekarang. Bagaimanapun mereka adalah keluarga Unpad," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement