Jumat 22 Nov 2019 21:40 WIB

UGM Kembangkan Protipe Baterai Nuklir

Baterai nuklir disebut bisa bertahan hingga 40 tahun.

Red: Yudha Manggala P Putra
Tinjauan Hasil Baterai Nuklir. Baterai Nuklir saat digunakan untuk sumber listrik eleketronik di UGM, Yogyakarta, Jumat (22/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Tinjauan Hasil Baterai Nuklir. Baterai Nuklir saat digunakan untuk sumber listrik eleketronik di UGM, Yogyakarta, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim peneliti Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan prototipe baterai nuklir sebagai sumber energi listrik yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 40 tahun.

Ketua Tim peneliti Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM Yudi Utomo Imardjoko di Kampus UGM Yogyakarta, Jumat (22/11) mengatakan, pengembangan prototipe baterai nuklir awalnya dibiayai oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Ini awalnya dulu didanai oleh beliau (Dahlan Iskan). Beliau ingin agar dari teknologi nuklir Indonesia ada sesuatu yang bisa di-create (diwujudkan), tidak hanya teoritis. Ini salah satu bukti bahwa kami sudah melakukan sesuatu yang sifatnya ada hasilnya, walaupun masih kecil itu tinggal scale-up (ditingkatkan) saja," kata Yudi.

Pendanaan pengembangan baterai itu kemudian dilanjutkan oleh Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Setelah dua tahun dikembangkan sejak 2017, proyek penelitian itu telah memunculkan hasil meski belum memuaskan.