Kamis 28 Nov 2019 07:52 WIB

UB Beri Penyuluhan pada Peternak Hasilkan Susu Berkualitas

Desa Krisik merupakan salah satu sentra produksi susu di Jawa Timur

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pekerja memerah susu sapi
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja memerah susu sapi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah dosen Universitas Brawijaya (UB) memberikan penyuluhan  kepada para peternak untuk menghasilkan susu berkualitas SNI. Kegiatan ini merupakan bagian pengabdian masyarakat tentang Good Dairy Farming Practices (GDFP) di Desa Krisik Kecamatan Gandungsari, Kabupaten Blitar.

Ketua Tim Pengabdian UB, Tri Eko Susilorini menjelaskan, Desa Krisik merupakan salah satu sentra produksi susu di Jawa Timur (Jatim). Populasi sapi perahnya sebanyak 3.079 ekor pada 2018.

"Sapi-sapi perah tersebut memproduksi susu segar 12.000 liter susu per hari," kata Tri.

Menurut Tri, Desa Krisik memiliki potensi sangat besar dalam bidang susu. Susu segar dapat menghasilkan nilai tambah. Dalam hal ini dapat menjadi produk olahan lain untuk menambah pendapatan masyarakat.

Tri menerangkan, susu pada dasarnya bahan pangan yang cepat rusak. Penanganan setelah panen harus mendapat perhatian serius. Sebab, kualitas susu sangat berpengaruh terhadap harga jual susu.

Di dalam penyuluhan UB, setidaknya terdapat 20 orang peternak dihadirkan. Mereka mendapatkan pemaparan teori praktis dalam beternak dan menjaga kesehatan ternak. Kemudian juga tentang sanitasi lingkungan, serta proses pemerahan yang benar dan hieginis.

Melalui kuliah singkat ini, Tri berharap peternak dapat menerapkan SOP beternak sapi perah. Mereka juga bisa mengetahui cara pemerahan sapi yang benar.

"Sehingga memperoleh kualitas dan kuantitas susu sesuai SNI persusuan," ungkap Tri dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (28/11).

Tim pengabdian UB juga turut memberikan pelatihan produk olahan susu kepada 26 ibu-ibu PKK. Puluhan para ibu ini merupakan istri peternak sapi perah. Mereka menerima materi pelatihan meliputi pembuatan susu pasteurisasi, stick susu, dan permen susu.

Tri menilai, produk olahan dapat meningkatkan nilai jual susu. Bahkan, bisa memiliki daya simpan lebih panjang dibanding susu segar. Selain itu, juga dapat menambah pendapatan keluarga peternak.

"Selain itu, juga untuk menciptakan kemandirian peternak dengan menghasilkan susu yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) sesuai standar kualitas  industri pengolahan susu (IPS)," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement