Rabu 12 Feb 2020 14:47 WIB

Rektor Undip tak Khawatir dengan Masuknya Perguruan Asing

Perguruan tinggi asing seperti Monash University dari Australia masuk ke Indonesia.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ratna Puspita
Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Yos Johan Utama mengaku tidak khawatir jika perguruan tinggi asing seperti Monash University dari Australia masuk ke Indonesia. Menurutnya, setiap perguruan tinggi memiliki segmen pasar tersendiri untuk menarik masyarakat.

"Kami tidak bisa mencegah masuknya investasi asing ke Indonesia salah satunya di bidang pendidikan. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari perdagangan dunia. Dari Undip tidak terlalu resah dengan kehadiran universitas asing. Saya yakin setiap universitas mempunyai segmen pasar tersendiri," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (11/2).

Baca Juga

Dia pun menyarankan agar universitas dari luar negeri itu harus tetap memberikan pengajaran tentang Pancasila dan Kewarganegaraan. "Lalu, terapkan juga Penelitian Tengah Semester (PTS) seperti di universitas pada umumnya," kata dia.

Ia melanjutkan kalau memang Indonesia ingin berkembang juga di bidang pendidikan maka pemerintah juga bisa mendirikan universitas di negara berkembang. Jangan hanya universitas asing yang masuk ke Indonesia.

Sebelumnya diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyambut baik soal akan dibangunnya Monash University di Indonesia. Keberadaan kampus asal Australia di Tanah Air itu menurut Nadiem bisa ikut meningkatkan kualitas perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

"Kami senang banget mendengar kabarnya, Pak Presiden kan sudah meng-announce, ya," kata Nadiem, ditemui usai konferensi pers dana BOS di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (10/2) lalu.

Ia memiliki harapan besar untuk pendidikan tinggi di Indonesia terkait dengan dibangunnya Monash University. Ia menjelaskan, harapan setelah dibangunnya universitas tersebut bisa meningkatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi lokal.

Nadiem melanjutkan, kementeriannya sangat mengapresiasi rencana pembangunan Monash University ini. Pihaknya juga bersedia membantu memberikan fasilitas berbagai macam kemitraan antara universitas asing dengan Indonesia. Ke depannya, ia ingin semakin banyak kemitraan antara perguruan tinggi lokal dengan perguruan tinggi yang berkelas dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement