REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Sekitar 58.500 guru dari total 82 ribu guru yang tersebar di 22 kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini belum disertifikasi.
Proses sertifikasi para guru ini tidak bisa diselesaikan secara cepat karena sangat tergantung pada jatah yang diberikan pemerintah pusat, kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur Klemens Meba, di Kupang, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu terkait jumlah guru di provinsi kepulauan itu yang belum disertifikasi dan kapan para guru itu bisa memperoleh sertifikasi.
"Masih banyak sekali guru yang belum disertifikasi. Jumlahnya sekitar 58.500 guru. Belum separuh dari jumlah guru di NTT yang berjumlah sekitar 82 ribu guru yang disertifikasi," katanya.
Dia mengatakan, dari jadwal yang telah ditetapkan pemerintah pusat, paling lambat 2014 atau 2015, semua guru sudah disertifikasi. "Jadwalnya seperti itu, tetapi faktanya tidak mungkin sampai 2015, semua guru sudah disertifikasi karena semuanya menjadi beban APBN," katanya.
Mengenai profesionalisme guru, dia mengatakan peningkatan kompetensi dan keahlian guru melalui sertifikasi belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di daerah itu.
"Sertifikasi guru ini memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan disiplin kerja guru, yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Ini memang menjadi harapan bersama tetapi harapan itu belum sepenuhnya tercapai," kata Klemens Meba.
Klemens Meba menjelaskan, para guru yang sudah bersertifikasi mestinya memanfaatkan tunjangan yang diberikan pemerintah untuk terus meningkatkan kualitasnya, dengan membeli buku atau laptop untuk mencari bahan-bahan pendidikan melalui internet.
Namun yang terjadi di NTT, terutama di daerah pedalaman adalah tunjangan itu sepenuhnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain dan bukan untuk tujuan meningkatkan kualitas diri untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju dewasa ini.
"Bagaimana seorang guru, terutama yang tinggal di pedalaman yang jauh dari perkembangan informasi bisa berkembang," katanya dalam nada tanya.
Kondisi inilah yang membuat ada sebagian para guru yang sudah bersertifikasi pun tidak bisa berkembang dan memberikan pendidikan yang lebih baik pada anak didik, kata Klemens Meba.