REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan, wajar jika jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) meningkat tahun ini.
Salah satu penyebabnya, ujar Doni, masuknya soal Programme for International Student Assesment (PISA) ke dalam soal UN. "Selain itu banyak juga soal yang tidak masuk dalam kisi-kisi UN juga dimasukkan, akibatnya banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan," ujarnya di Jakarta, Rabu, (21/5).
Selain itu, terang Doni, masalah teknis juga menjadi salah satu penyebab tidak lulusnya anak dalam UN. Misalnya saja ada anak yang mendapatkan soal yang kurang, bahkan ada soal yang dobel nomor 22 padahal lembar jawaban hanya untuk satu soal.
Bahkan, ujar Doni, ada anak yang mendapat jumlah soal 50 buah namun lembar jawaban yang tersedia hanya untuk 49 soal. Berbagai macam kesalahan teknis ini membuat pemindaian lembar jawaban kacau akibatnya banyak anak tak lulus UN.