REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru SD Strada Wiyatasana, Pasar Minggu, Yuni mengatakan, anak-anak bisa mengerjakan Ujian Tengah Semester (UTS) dengan baik. Hanya satu dua siswa saja yang tidak mampu mengerjakan dengan baik.
Secara umum, ujar Yuni, mereka memahami materi tema satu yang diajarkan dalam Kurikulum 2013. "Sebagian besar siswa-siswa saya mampu mengerjakan UTS dengan baik," ujarnya di Jakarta, Senin, (13/10).
Saat ini, kata Yuni, siswa kelas 1,2,4,dan 5 SD sudah mengikuti Kurikulum 2013. Guru-guru Strada sudah setahun lalu diminta ikut melaksanakan pelatihan Kurikulum 2013 yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Mohammad Nuh.
"Saat itu guru yang ikut pelatihan adalah guru kelas 1 dan kelas 4, berserta kepala sekolah yang diminta untuk pelatihan. Lalu disusul dengan pelatihan Kurikulum 2013 untuk guru kelas 2 dan kelas 5," ujar Yuni.
Bahkan, terang Yuni, sekolahnya juga dipilih sebagai percontohan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Guru-guru dari sekolah lain belajar praktik pelaksanaan Kurikulum 2013 dari sekolahnya.
Saat UTS, kata Yuni, sebagai guru ia ingin anak didiknya berhasil melaksanakan UTS dengan baik. Makanya setiap hari, ia berusaha menyampaikan Kurikulum 2013 dengan berbagai macam metode dan cara kepada murid-muridnya agar mereka paham.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013, ujar Yuni, berbeda dengan KTSP. Penilaian juga sangat berbeda, dalam Kurikulum 2013, di mana ada kompetensi spriritual, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan. Kompetensi sosial yang dinilai bagaimana sikap dia kepada teman-teman dan gurunya.
Agar anak-anak bisa mengerjakan UTS dengan baik, kata Yuni, setiap hari mereka diberi pelatihan soal dan PR untuk dikerjakan di rumah. Anak-anak juga diberi ulangan harian satu dan ulangan harian dua.
"Soal-soal UTS itu diambil dari ulangan harian satu maupun ulangan harian dua. Anak-anak juga terbiasa melakukan pelatihan soal, makanya mereka tidak kesulitan dalam mengerjakan UTS," ujar Yuni.
Apalagi soal UTS yang keluar, terang Yuni, materinya sudah diajarkan dari tema satu Kurikulum 2013. Sehingga anak-anak tidak mengalami kesulitan.
Setiap hari, ujar Yuni, anak latihan soal. Sehingga saat menjelang UTS anak-anak lebih santai, orangtua juga tidak repot sebab anak terbiasa latihan soal dan mengerjakan PR sehingga mereka paham.