REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Petunjuk teknis (juknis) dari Direktorat Jendral (Dirjen) Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ternyata tak menyebut kepesertaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam pelaksanaan olimpiade sains. Sehingga muncul kesan diskriminasi pada lembaga pendidikan Islam tersebut.
Mengacu surat edaran Dirjen Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No 056/02/ TE/ 2015 tentang Penyelenggaraan Festival, Lomba dan Olimpiade Tingkat SD Tahun 2015 ada beberapa ajang kompetisi yang ditengarai masih mendiskriminasikan MI.
Kelima ajang kompetisi siswa SD tersebut adalah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), International Mathematic and Science Olympic (INSO), Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar (AS3D) dan Lomba Cipta Seni Pelajar (LCSP).
“Mengacu surat edaran Dirjen Dikdas tersebut, ajang kompetisi (lomba) festival dan sejenisnya yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bukan untuk kepesertaan MI,” ujar Kepala MI Al Bidayah Kholid Mawardi, Rabu (11/3).
Artinya, semua ajang kompetisi dan festival tersebut tidak bisa diikuti oleh siswa- siswa MI. “Kami berharap, regulasi yang masih mendiskriminasi MI seperti ini jangan ada lagi. Sebab secara moral akan merugikan siswa MI yang berprestasi,” ujarnya.
Hal ini diamini oleh kepala MI Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Zunaedi. Menurutnya, siswa MI juga punya mimpi untuk dapat mengukir prestasi akademik tak hanya di level kabupaten. Namun juga prestasi di tingkat nasional.
Tak hanya bagi siswa, orang tua siswa yang bersangkutan juga memiliki harapan yang sangat besar.
Karena itu, kami berharap persoalan ini tak akan mengurangi siswa- siswa MI untuk tetap berprestasi,” tegasnya.
Sebelumnya, perihal juknis pelaksanaan olimpiade sain dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang kepada UPTD Pendidikan Tuntang ini juga dipertanyakan.
Karena juknis Dirjen Dikdas maupun Dinas Pendidikan Provinsi tak mengakomodir siswa MI dalam olimpiade sains hingga tingkat nasional. Namun dalam pelaksanaannya seleksi olimpiade sains Kabupaten Semarang ini melibatkan siswa MI.
Namun, dalam juknis pelaksanaan Olimpiade Sains tingkat SD dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Tuntang memang mengakomodir kepesertaan MI.