REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) akan membuka dua program pendidikan baru pada tahun akademik mendatang. Dua program baru itu yakni Sekolah Kajian Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Ilmu Strategik dan Global.
Menurut Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astut, dua sekolah ini merupakan hasil pengembangan pendidikan akademik. "Yang sebelumnya bernama Program Pascasarjana UI," kata Rifelly melalui keterangan resminya, Selasa (21/6).
Rifelly menjelaskan, para calon mahasiswa baru dapat memilih 10 program studi di jenjang magister. Kemudian satu program studi jenjang doktor di dalam dua sekolah tersebut melalui situs www.penerimaan.ui.ac.id.
Sekolah Kajian Ilmu Lingkungan UI, kata dia, memiliki Program Studi (prodi) Kajian Ilmu Lingkungan dan Prodi Kajian Pengembangan Perkotaan untuk jenjang magister. "Serta Prodi Ilmu Lingkungan pada jenjang doktor," katanya.
Selanjutnya, Sekolah Kajian Ilmu Strategik dan Global memiliki delapan prodi pada jenjang magister. Menurut Rifelly, delapan prodi itu yakni Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Terorisme, dan Kajian Wilayah Amerika. Kemudian Prodi Kajian Wilayah Jepang, Prodi Kajian Gender, Prodi Kajian Ilmu Kepolisian, Prodi Kajian Timur Tengah dan Islam, serta Prodi Kajian Eropa.
Kedua sekolah tersebut, dia mengutarakan, berbasis pendekatan multidisiplin dan interdisiplin. Dengan demikian, sekolah tersebut dapat terbuka bagi seluruh sivitas akademika semua jurusan program sarjana. Kegiatan belajar-mengajar kedua sekolah ini pun tetap dilaksanakan di kampus UI Salemba.
Dengan adanya program ini, Rifelly berpendapat, Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan meningkatkan mutu dan produktivitas sumber daya manusia. Sebab, situasinya saat ini perlu menjawab persaingan dan permasalahan di tingkat global.
Di samping itu, beragamnya permasalahan global ini membutuhkan penanganan yang komprehensif dan membutuhkan sumber daya manusia dari beragam bidang keilmuan. Karena itu, dia berharap seluruh bidang keilmuan yang UI kembangkan dapat memberikan wawasan baru.
"Dan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan nasional maupun global," tambah dia.