REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lebih dari 50 guru dan siswa SMA Negeri 1 Parung, Bogor, Sabtu (29/10) menyimak pemaparan yang disampaikan Esep Muhammad Zaini, ketua umum Kagum (Komunitas Gemar Menulis dan Membaca) dalam acara seminar Literasi yang digelar dalam rangka Bulan Bahasa sekaligus Peringatan Sumpah Pemuda di SMAN 1 Parung, Bogor.
Esep Muhammad Zaini yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Pendidikan Guneman itu, memompa semangat keluarga besar SMAN 1 Parung, terutama para siswanya untuk banyak meluangkan waktu demi membaca dan menulis. ''Banyak manfaat yang didapat dari kegiatan membaca dan menulis,'' ungkap Kang Esep, begitu ia disapa.
Esep Muhammad Zaini yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Pendidikan Guneman itu tampil sebagai pembicara pertama yang mengangkat tema Gerakan Literasi dari Masa ke Masa. Pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat yang aktif mendatangi komunitas guru di berbagai daerah ini mengaku sangat senang bila bertemu dengan komunitas pecinta menulis dan membaca.
''Banyak masalah yang bisa ditulis di lingkungan sekolah, termasuk wilayah Parung ini. Keindahan alam Parung, keramahan masyarakatnya serta tradisi budaya dan segala macamnya. Jika ditulis, akan lebih banyak lagi orang yang mengenal dan mengetahui Parung,'' ungkap Esep penuh semangat.
Sementara itu, Damanhuri Zuhri, wartawan senior Republika yang tampil pada sessi kedua, menggelorakan semangat para guru dan siswa SMAN 1 Parung untuk membaca serta menulis dengan banyak belajar dari Griya Baca Abukus, sebuah gerakan membaca yang terletak di Dusun Bangunrejo RT 04 RW 09, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seperti yang diungkapkan Kang Esep, Damanhuri Zuhri yang cukup lama menjadi wartawan Istana Kepresidenan, mengungkapkan banyak manfaat yang didapat dari kegiatan membaca dan menulis yang digelutinya selama ini. ''Alhamdulillah, saya merasakan dampak positif dari membaca dan menulis,'' ungkapnya penuh syukur.
Kang Esep Muhammad Zaini dan Damanhuri Zuhri mendorong para siswa SMAN 1 Parung, untuk tidak takut menulis. ''Kalau menulis kemudian salah, itu mah biasa. Jangan pernah takut menulis. Pokoknya apa saja tulis, nanti diedit, insya Allah nanti akan terbiasa dan menikmati indahnya menulis,'' papar Damanhuri Zuhri.
Kepala SMAN 1 Parung, Ikhwan Setiawan sangat senang menyaksikan antusiasme para guru dan siswa SMAN 1 Parung mengikuti kegiatan seminar Literasi yang baru diadakan kali pertama di lingkungan SMAN 1 Parung.
''Luar biasa antusiasme para guru dan siswa SMAN 1 Parung mengikuti seminar Literasi yang diadakan dalam rangka Memperingati Hari Bahasa sekaligus Peringatan Sumpah Pemuda, Sabtu (29/10) di SMAN 1 Parung,'' ungkap Ikhwan Setiawan kepada Republika.
Para narasumber, ungkap Ikhwan lebih lanjut, memberikan materi yang sangat menarik. ''Dalam kesempatan tersebut, para narasumber memberikan tips dan trik menulis yang bisa difahami dengan mudah oleh para peserta seminar. Mudah-mudahan para siswa mampu menulis dengan baik dan menulis menjadi budaya di sekolah. Amien,'' ujarnya penuh syukur.