Selasa 18 Sep 2018 22:39 WIB

ACT Sediakan ACT Humanity Store Bagi Warga Lombok

Ribuan pengungsi Lombok kini dapat menikmati layanan gratis yang disediakan AHS.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Presden ACT, Ahyudin
Foto: ROL/Sadly Rachman
Presden ACT, Ahyudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan ACT Humanity Store (AHS), Selasa (18/9). Ribuan pengungsi Lombok kini dapat menikmati layanan gratis yang disediakan AHS.

Presiden ACT Ahyudin menyebut AHS adalah salah satu bentuk komitmen ACT dalam membangun kehidupan di Lombok. Ini juga bagian dari ikhtiar dalam memulihkan perekonomian korban gempa Lombok. "Ketika hidup mulai ditata, saatnya ekonomi menjadi bekal membangun kehidupan, didukung prosesnya," ujar Ahyudin dikutip di laman resmi ACT, Selasa (18/9).

Selama masa layanan, AHS juga akan menjadi fase edukasi sistem dan inspirasi filantropi bagi siapapun yang ingin memperluas kemaslahatan AHS. Ahyudin berharap ikhtiar ini bermanfaat mengantarkan masyarakat pada proses pemulihan kehidupan.

AHS dimaksud menjadi layanan yang menyediakan bantuan sembako bagi masyarakat penyintas gempa Lombok secara gratis. Untuk stok persediaan, ACT bekerja sama dengan PT Hydro Perdana Retailindo yaitu sebuah perusahaan wakaf di bawah naungan Global Wakaf Corporation.

Koordinator AHS Rizky Wihardi menjelaskan, aktivasi AHS berupa sistem layanan toko. Bedanya semua produk khusus untuk penyintas gempa. AHS memiliki sistem keanggotaan dan jadwal layanan. Barang-barang di AHS sudah ditetapkan dan ditata sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan hidup selama waktu tertentu. "AHS tentu melibatkan masyarakat lokal untuk mengelola humanity store ini. Sejumlah pengungsi telah dilatih untuk mengelola AHS dan Warung Wakaf," jelas Rizky.

Pada peluncuran perdananya, ACT membagikan 500 Humanity Card bagi para pengungsi dari total 3.500 kartu yang telah disediakan. Secara berkala, kartu ini akan diberikan baik yang tinggal di ICS maupun di sekitarnya.

AHS juga menjadi ikhtiar ACT dalam memuliakan pengungsi. Dengan kartu yang ada, mereka tidak perlu mengantre dalam menerima bantuan. Sebaliknya para pengungsi bisa berbelanja sembako di AHS secara cuma-cuma sama seperti warga Indonesia pada umumnya ketika berbelanja di gerai ritel.

"Jadi pengungsi cukup datang ke AHS, berbelanja kebutuhan sembako, dan menaruh belanjaannya di kasir kami. Mereka lalu cukup memberikan Humanity Card ke kasir, dan kasir akan memproses pembayaran barang belanjaan mereka. Sesederhana itu," ujar Rizky.

Usai masa ICS nantinya, AHS akan dikonversi sebagai toko atau sarana belanja normal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lombok. Tidak cukup satu unit, ACT juga menyiapkan unit-unit retail, menyerap investasi (wakaf), mendorong masyarakat bermitra dan menyerap tenaga kerja dan produk lokal aktivitas retailnya sekaligus menjadi gerai filantropi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement