Kamis 11 Oct 2018 22:59 WIB

YBM PLN Gerakkan Relawan Bantu Pengungsi Sulteng

Relawan datang dari berbagai wilayah termasuk Papua.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Rumah Sakit Terapung YBM PLN.
Foto: YBM PLN
Rumah Sakit Terapung YBM PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN mengakomodasi relawan dari berbagai wilayah, termasuk wilayah Papua, ke lokasi terdampak bencana di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Para relawan membantu dalam pendistribusian logistik, trauma healing, dapur umum, dan posko kesehatan.

"Kita datangkan beberapa relawan dari berbagai unit. Dari YBM PLN Pusat, kemudian ada YBM PLN unit wilayah Riau dan Kepri, kemudian Sulselabar sendiri, bahkan dari Papua juga ada," tutur Wakil Ketua Bidang Perencanaan dan Penghimpunan YBM PLN, Iriyanto Resi KH, kepada Republika.co.id, Kamis (11/10).

Jumlah relawan YBM PLN yang dikerahkan untuk membantu korban bencana di Sulteng kurang lebih ada 56 orang relawan. Semua itu terdiri dari 30 relawan penyaluran logistik, relawan tim medis 10 orang, dan relawan di dapur umum 16 orang.

Menurut Resi, YBM PLN menyediakan beberapa hal untuk para pengungsi. Pertama, mereka menyalurkan bantuan logistik berupa sembako, makanan, dan minuman. Logistik, kata dia, sangat dibutuhkan pengungsi karena kondisi mereka yang sangat kekurangan makanan saat ini.

"Penyaluran logistik hampir semuanya sudah kita masuki ya. Kemudian kita dari sisi YBM PLN, kita ada beberapa rayon, sudah masuk di sana," tutur Resi.

Dalam menyalurkan logistik itu, YBM PLN mengalami beberapa kendala di awal kedatangan mereka di Sulteng. Kendala itu terutama karena masalah transportasi, ketika itu hanya ada beberapa mobil yang bisa berjalan ke tempat-tempat pengungsian.

"Tapi alhamdulillah kemarin dan hari ini transportasi sudah mudah. Ada tambahan mobil dan BBM sudah lancar," kata dia.

Bantuan kedua, YBM PLN juga membangun dapur umum di wilayah Dusun Wombo Kalonggo, Tanantovea, Donggala, Sulteng. Di suatu lapang yang cukup luas, terdapat sekitar 300 kartu keluarga yang ada di lokasi tersebut. Ia memprediksi ada lebih dari 1.000 orang di sana.

"Kita juga membantu dari sisi layanan kesehatan karena banyak korban yang kemudian karena bencana gempa, tsunami dan lumpur ini, mereka banyak yang mengeluhkan kesehatannya," terang dia.

Dari sisi trauma healing, YBM PLN menghadirkan ulama ke tempat-tempat pengungsian. Mereka difungsikan untuk memberikan semangat kepada para pengungsi di sana. Masyarakat lokal didorong agar tetap tegar menghadapi kenyataan yang ada dan terus merasa sabar.

"Agar mereka mentalnya tidak drop, harus diberikan semangat oleh ulama," terang dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement