Selasa 16 Oct 2018 16:44 WIB

Harga Minyak Turun karena Ekspektasi Persediaan AS Meningkat

Produksi minyak AS terus meningkat selama lima tahun terakhir.

Red: Friska Yolanda
Ilustrasi kilang minyak
Foto: AP Photo/J David Ake
Ilustrasi kilang minyak

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harga minyak turun pada perdagangan Selasa (16/10), karena ekspektasi peningkatan persediaan minyak mentah AS. Akan tetapi, laporan penurunan ekspor minyak Iran membantu membatasi kerugian lebih lanjut.

Minyak mentah Brent turun 80 sen AS menjadi diperdagangkan di 79,98 dolar AS per barel pada pukul 08.25 GMT (15.25 WIB). Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan 60 sen AS lebih rendah di 71,18 dolar AS per barel.

Stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat pekan lalu untuk pekan keempat berturut-turut, sebesar sekitar 1,1 juta barel. Data EIA menunjukkan, produksi minyak AS telah meningkat terus selama lima tahun terakhir, mencapai rekor tertinggi 11,2 juta barel per hari dalam seminggu yang berakhir 5 Oktober.

Tetapi infrastruktur di dalam wilayah penghasil serpih terbesar AS, cekungan Permian, belum sejalan dengan peningkatan produksi, mengisi tangki-tangki domestik. "Setelah jaringan pipa dan area terminal-terminal minyak dibangun menghubungkan Permian ke Pesisir Teluk AS, maka akan ada peningkatan besar dalam ekspor minyak mentah AS," Harry Tchilinguirian, ahli strategi minyak di bank Perancis, BNP Paribas mengatakan kepada Reuters Global Oil Forum.