REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) memberikan tanggapan terkait pertemuan antara dua pemain timnas Jerman Mesut Oezil dan Ilkay Guendogan. Kedua pemain tersebut bertemu Erdogan di Kedutaan Besar Turki di London, Inggris, dan telah banyak menimbulkan pro dan kontra.
"Tentu DFB menghormati situasi khusus para pemain kami yang berlatar belakang imigran (Turki), tapi sepak bola dan DFB berdiri di atas nilai yang tidak dihormati Erdogan. Ini bukan hal yang bagus untuk pemain internasional kami, membiarkan diri mereka dieksploitasi untuk kepentingan kampanye," kata Ketua Umum DFB Reinhard Grindel, seperti dilansir dari ESPN, Rabu (16/5).
Oezil yang bermain di Arsenal dan Guendogon di Manchester City lahir di Gelsenkirchen, Jerman. Mereka berdua mewakili tim nasional Jerman dan mempersembahkan Piala Dunia 2014 lalu untuk Jerman.
Tapi keduanya juga berlatar belakang imigran dari Turki. Pernyataan Grindel keluar satu hari sebelum diumumkannya nama-nama pemain yang ikut persiapan sebelum Piala Dunia 2018.
Koordinator tim nasional Jerman Oliver Bierhoff mengatakan akan berbicara dengan kedua pemain tersebut.
"Saya masih tidak meragukan komitmen Mesut dan Ilkay bermain untuk tim nasional Jerman. Mereka hanya tidak menyadari simbol-simbol yang terdapat di foto-foto pertemuan. Tetapi kami tidak bisa mendukungnya dan kami akan membicarakan masalah ini dengan mereka," kata Bierhoff.
Sementara itu, pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew membela dua pemainnya tersebut. Meski, ia mengakui, pertemuan tersebut bukan sesuatu yang baik tapi ia mengerti posisi Oezil dan Guendogan sebagai pemain yang memiliki latar belakang seorang imigran.
"Kami beritahu mereka ini bukan ide yang bagus, tapi saya juga simpatik dengan mereka. Hati pemain berlatar belakang imigran seringkali berkecamuk. eduanya sudah mengatakan pertemuan bukan pernyataan politik. Keduanya telah melakukan banyak hal untuk integrasi Jerman, hal ini akan menjadi pelajaran untuk mereka," kata Loew.
Guendogan juga sudah memberikan pernyataan tentang pertemuannya dengan Erdogan. Guendogan mengatakan ia dan Oezil diajak pemain Everton yang juga kapten tim nasional Turki Cenk Tosun untuk menghadari sebuah event yang digelar oleh Turken Foundation.
Event tersebut digelar oleh pelajar Turki yang belajar di Amerika dan Inggris. Guendogan dan Oezil pun bertemu dengan Erdogan di acara tersebut.
"Kami harus tidak menghargai presiden tanah air keluarga kami? Terlepas dari kritik, karena kami menghormati pemerintahan dan leluhur kami dan juga sebagai warga negara Jerman, kami memilih untuk bertindak sopan," kata Guendogan.
Ilkay Guendogan
Guendogan menegaskan tidak ada maksud atau tujuan politik terkait pertemuan dan foto dirinya dengan Erdogan. Ia juga mengatakan tetap memegang teguh nilai-nilai DFB.
"Tidak pernah ada maksud membuat foto ini menjadi pernyataan politik, apalagi sebagai kampenye untuk Erdogan. Sebagai pemain tim nasional Jerman, kami memegang teguh nilai-nilai DFB dan kami sadar dengan tanggung jawab kami. Sepak bola hidup kami, bukan politik," tambah Guendogan.
Presiden Federasi Sepakbola Turki Tildirim Demiroren menyerang balik DFB. Menurutnya pernyataan Grindel sangat menjijikkan dan tidak bisa diterima. Karena menurutnya pertemuan Oezil dan Guendogan sebagai sesuatu yang alami.
"Sebuah kesalahan yang sangat buruk mencampur sepak bola dengan politik seperti yang bisa kita lihat dari Presiden (DFB) Jerman. Federasi Sepak Bola Turki sama sekali tidak akan terlibat dalam perilaku seperti itu dan akan terus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh UEFA," kata Demiroren.