REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Bola untuk Piala Dunia selalu dibuat khusus. Hasilnya, tidak ada bola yang desainnya sama. Pemain harus menyesuaikan diri dengan bola yang baru setiap kali terlibat dalam Piala Dunia.
Dikutip dari Wall Street Journal, Senin (26/5) menyebutkan Adidas menciptakan bola Piala Dunia sejak 1970. Bola bulat ini dibentuk panel segi enam dan pentagons yang dikenal dengan nama pola 32. Warna hitam dan putih agar mudah dilihat di tivi yang waktu itu belum berwarna.
Selanjutnya Adidas berkonsentrasi membuat bola yang kuat. Bola dapat ditendang hingga 80 mil dan tahan air. Hal ini perlu karena sepakbola seringkali dimainkan di bawah guyuran hujan.
Pada tahun 1982, bola yang dilapisi karet bagian dalam ini mencegah lembab dan air masuk tercipta. Bola ini sekaligus menjadi bola terakhir yang terbuat dari kulit.
Hingga kini Adidas masih diserahi tugas mengurus bola untuk Piala Dunia. Direktur Adidas, Antonio Zea mengatakan bola tersebut diciptakan oleh insinyur terbaik. "Mereka berhasil ketika bola tersebut terasa lembut ketika disentuh dan cukup tangguh untuk ditendang," katanya.
Namun, bola ini pernah dirasa terlalu lembut, misalnya pada tahun 2010. Pemain mengeluh karena saat itu bola terasa seperti bola voli. Adidas menggunakan rekayasa obsesi untuk meningkatkan aerodinamis. Permukaan bola juga dihiasi nuansa kulit asli.
Tahun ini, desain yang diberi nama Brazuca telah selesai. Sekilas bola ii mirip dengan bola basket, dengan jahitan yang lebih dalam. Bola ini telah digunakan dalam major League Soccer dan mendapat banyak pujian.