REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Barangkali terminal bus antarkota Portuguesa Tiete di Sao Paulo, Brasil bisa menjadi contoh bagi terminal-terminal bus yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak, pengelolaan terminal Tiete layaknya bandara-bandara domestik yang ada di Indonesia.
Republika Online yang meliput langsung Piala Dunia 2014 pun dibuat terkagum. Terminal Tiete terlihat lapang, bersih, dan rapi sehingga membuat nyaman setiap calon penumpang.
Dari terminal ini, bus-bus berukuran besar memulai perjalanan menuju berbagai kota besar di Brasil, misalnya Rio de Janeiro dan Belo Horizonte. Bus di terminal ini juga bisa mengangkut penumpang ke negara tetangga Brasil seperti Uruguay, Paraguay, Argentina, dan Cile.
Sama sekali tak terlihat calo yang menawarkan tiket. Calon penumpang bisa langsung memilih bus yang akan digunakan karena di tempat itu sudah ada konter-konter yang menjual tiket bus. Di loket penjualan tiket juga terpampang jelas tarif bus dan jadwal keberangkatannya.
Di gerbang masuk terminal terdapat meja informasi bagi yang ingin bertanya lebih lanjut tentang rute, jadwal, dan tarif bus. Bus dari daerah lain juga banyak yang berhenti di Tiete.
Para penumpang tinggal memilih mau melanjutkan ke arah mana di dalam kota Sao Paulo karena terminal sudah terintegrasi dengan bus kota (onibus), taksi, dan metro atau subway. Penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan bisa menunggu dengan nyaman dalam terminal.
Pasalnya, suasana di dalam terminal lebih mirip pusat perbelanjaan atau mal. Banyak toko dan restoran yang membuka standnya sampai malam. Kondisi ini tentu jauh berbeda terminal bus di Jakarta, Indonesia seperti terminal Lebak Bulus, Pulo Gadung, dan Kampung Rambutan.