REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Piala Dunia 2014 menghadirkan banyak cerita baik di dalam maupun luar lapangan. Republika Online yang sedang meiliput di Sao Paulo pun coba mengupas kehidupan pemain Brasil David Luiz.
Diadema tak hanya terkenal sebagian kantong kawasan kumuh (favela) di Sao Paulo. Di kawasan ini juga melahirkan dua pesepak bola top Brasil, Denilson dan David Luiz.
"Dulu ayah Denilson sering mengantar anaknya berlatih di sini," kata Miguel Nehme (60 tahun), warga Diadema sambil menunjuk sebuah lapangan di sisi perempatan Rua Jurua, Kamis (19/6).
Jangan membayangkan lapangan itu memiliki fasilitas wah. Lapangan itu hanya tanah lapang berdebu dengan ukuran sedikit lebih besar dari lapangan futsal. "Sekarang keluarga Denilson sudah pindah dari sini," ucap Miguel.
Denilson yang berasal dari keluarga pas-pasan adalah mantan pemain termahal di dunia saat direkrut klub La Liga Spanyol Real Betis dari Sao Paulo pada 1998. Ia dikontrak sebesar 21,5 juta pound atau sekitar Rp 424 miliar saat masih berusia 21 tahun. Namun karier Denilson tak terlalu bersinar di Betis.
Denilson juga tercatat pernah membela tim nasional Brasil di Piala Dunia 1998 dan 2002. Tapi namanya tenggelam di bawah bayang-bayang Ronaldo.
Adapun David Luiz yang juga lahir di Diadema tinggal tak lama di kawasan itu. Keluarganya pindah ke kota Salvador atau sejauh 1.200 mil dari Diadema saat Luiz berusia 14 tahun.
Luiz yang sempat menjadi anak didik SSB Sao Paulo pun memutuskan pindah ke SSB Esporte Clube Vitória. Kini pemain belakang yang musim depan membela klub Prancis Paris Saint Germain itu menjadi salah satu andalan tim nasional Brasil di Piala Dunia 2014.