REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Kegagalan tim nasional Prancis di Piala Dunia 2010 bisa dikatakan sebagai mimpi paling buruk di sepanjang keikutsertaannya di pentas sepak bola terakbar di dunia.
Tim sekelas Prancis yang pernah menjadi kampiun Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 secara mengejutkan harus angkat koper di babak penyisihan grup. Tragisnya, tim ini menjadi juru kunci grup tanpa meraih kemenangan satu pun.
Banyak orang yang tidak menyangka bahwa 'Tim Ayam Jantan' (julukan timnas Prancis) tersingkir secara menyakitkan. Sebab, tim ini bermaterikan pemain-pemain top seperti Frank Ribery, Nicolas Anelka, dan Patrice Evra. Prancis menjadi salah satu tim unggulan dalam Piala Dunia 2010 Afsel.
Namun, tim bermaterikan pemain-pemain top Eropa ini ternyata tidak mampu membawa Prancis mengulang kesuksesan di Piala Dunia 1998.
Perpecahan di tubuh tim yang berawal dari sanksi yang diberikan kepada Anelka oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) karena melakukan tindakan indisipliner terhadap pelatih Raymond Domenech membuat tim ini bermain seperti 'macan ompong'.
Puncaknya, para pemain melakukan aksi boikot dengan menolak menggelar latihan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap FFF atas sanksi yang diberikan kepada Anelka.
Sebanyak 23 pemain menerima sanksi larangan bertanding dari Federasi Sepak Bola Prancis. Dari ke 23 pemain tersebut, terdapat tiga pemain mendapatkan sanksi berat.
Ribery mendapat larangan bermain tiga pertandingan, Evra lima pertandingan, dan Anelka 18 pertandingan.
==========
Piala Dunia 2014 Brasil sudah di depan mata. Republika Online (ROL) membuka ruang bagi ROLers mengirimkan naskah seputar Piala Dunia untuk dimuat dalam rubrik 'Kata Mereka' pada kanal Piala Dunia Republika Online. Kirimkan naskah ROLers ke [email protected].