REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sebagian pejabat pemerintahan di Brasil menilai pembangunan beberapa stadion Piala Dunia 2014 tidak memenuhi standar keamanan internasional. Ini karena seringnya pekerja konstruksi yang mengalami kecelakaan di lokasi kerja dan mendapatkan masalah kesehatan serius.
Jaksa di pengadilan menemukan sejumlah kejanggalan dimana pekerja dipaksa memasang 20 ribu unit kursi untuk persiapan pertandingan Brasil-Kroasia hanya dalam waktu empat pekan di Stadion Itaquerao, Sau Paulo. Itu adalah waktu yang terlalu cepat dan terkesan memorsir waktu tenaga kerja. Pemerintah menilai pemasangan kursi-kursi itu tidak memenuhi standar yang seharusnya.
Dilansir dari CBC, Jumat (16/5), perusahaan yang bertanggung jawab atas pemasangan kursi ini, Fast Engenharia, membantah hal itu. Dia mengatakan kepada jaksa bahwa pemasangan kursi itu adalah bagian kecil dari keseluruhan persiapan stadion. "Kita bisa memerintahkan penghentian kerja," ujar perwakilan kantor kejaksaan, Roberto Pinheiro Pinto.
Pihak kejaksaan akan mengirimkan laporan kepada Kementerian Tenaga Kerja yang kemudian akan memutuskan apakah para pekerja sudah selayaknya berhenti bekerja dan menghentikan pembangunan. Pejabat Kementerian Tenaga Kerja Brasil mengatakan kepada media lokal bahwa meskipun ada beberapa penyimpangan, konstruksi stadion itu tak dapat dihentikan.
Selama pembanguna Stadion Itaquerao tahun, seorang pekerja meninggal ketika memasang kursi. Akhir tahun lalu, dua orang pekerja tewas setelah pingsan usai mengangkat bahan atap yang besar.
Pihak pengembang mengakui atap stadion ini tidak akan sepenuhnya selesai saat perhelatan Piala Dunia 2014 dimulai. Ini tentunya akan berdampak buruk pada penggemar dan pemain di dalam stadion.
Itaquerao adalah satu dari tiga stadion utama tempat turnamen sepak bola dunia ini digelar. Dua stadion lainnya yang masih belum selesai didirikan adalah Stadion Arena da Baixada di Curitiba dan Stadion Beira-Rio di Porto Alegre.