Sabtu , 14 Jun 2014, 12:00 WIB

Demi Persiapan Matang Sang Kontestan

Red: Didi Purwadi
Pemain Timnas Inggris, Leighton Baines (kanan), memfoto rekan setimnya, Phil Jagielka (kiri) dan Ross Barkley, di hotel tempat markas mereka di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (8/6).
Foto Reuters/Darren Staples

Pemain Timnas Inggris, Leighton Baines (kanan), memfoto rekan setimnya, Phil Jagielka (kiri) dan Ross Barkley, di hotel tempat markas mereka di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (8/6).

Oleh: Reja Irfa Widodo

''Tidak ada keberuntungan. Keberuntungan hadir saat persiapan matang dikombinasikan dengan kesempatan.'' Itulah kalimat yang diutarakan filsuf asal Yunani, Seneca, soal pentingnya persiapan dalam aspek kehidupan.

Pepatah ini kiranya juga cukup relevan di dunia sepak bola, terlebih jika berbicara persiapan tim-tim kontestan di Piala Dunia 2014. Alhasil, persiapan menjadi salah satu aspek yang tidak bisa ditinggalkan oleh kontestan Piala Dunia 2014.

Persiapan matang tim-tim peserta Piala Dunia 2014 tidak bisa dilepaskan dari pemilihan Team Base Camps (TBC).

Pada awal Februari silam, 32 tim peserta Piala Dunia 2014 telah memilih basis tempat mereka melakukan persiapan di sepanjang putaran final Piala Dunia 2014. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) juga telah mengumumkan pusat-pusat latihan dan basis kota yang digunakan oleh para peserta Piala Dunia 2014.

Dari 32 peserta, dua pertiga kontestan memilih untuk memusatkan latihan di wilayah selatan dan tenggara. Setidaknya ada 24 tim memilih pemusatan latihan di wilayah tenggara dan tiga tim memilih wilayah selatan.

Sementara di bagian utara, setidaknya ada lima tim yang memilih TBC di wilayah terpanas di Brasil tersebut, yaitu Jerman, Swiss, Kroasia, Ghana, dan Yunani.

Negara bagian Sao Paulo menjadi negara bagian yang paling banyak dipilih oleh kontestan Piala Dunia 2014, yaitu mencapai 15 tim.

Kemudian di negara bagian Rio De Janiero ada empat tim, termasuk tuan rumah Brasil, yang memilih TBC di Teresopolis dan Italia di Mangaratiba yang berada di pinggiran kota Rio de Janiero. Sedangkan, Inggris dan Belanda memilih di kota Rio de Janiero.

Banyaknya tim yang memilih TBC di wilayah selatan dan tenggara Brasil itu cukup beralasan. Pasalnya, dibanding dengan wilayah utara, wilayah selatan Brasil lebih berkembang dan lebih maju baik dari aspek infrastruktur maupun dari sisi ekonomi.

Disparitas dan ketimpangan pembangunan antara dua wilayah ini memang menjadi salah satu ciri khas Brasil di mata internasional.

Selain itu, dilihat dari iklim, wilayah selatan dan tenggara Brasil jauh lebih dingin dibanding di wilayah utara. Dengan suhu maksimal hanya mencapai 20 derajat celcius, kondisi ini jelas lebih sesuai dengan tim-tim asal Eropa.

Sementara, wilayah utara dan timur laut yang cukup dekat dengan garis khatulistiwa dan cenderung lebih panas. Suhu maksimal bisa mencapai 25 derajat celcius.

Bahkan, demi bisa mendapatkan kenyamanan sejumlah tim memilih TBC di selatan Brasil meski mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dalam melakoni laga-laga di fase grup. Tim Amerika Serikat dan Italia menjadi tim yang paling berat dalam hal menempuh jarak.

Amerika Serikat, yang memilih TBC di Sao Paulo, dan Italia, yang memilih TBC di luar kota Rio De Janiero, harus melakoni perjalanan sejauh 14 ribu kilometer lantaran harus menjalani laga fase grup di bagian utara negara terbesar di kawasan Amerika Selatan tersebut.

Kendati begitu, panitia lokal Piala Dunia 2014 (LOC) telah memastikan akan mempersiapkan semua yang dibutuhkan oleh tim-tim peserta Piala Dunia 2014.

''Dari sekarang semuanya telah ditentukan. Sekarang kami tahu dimana tim-tim akan menjalani pemusatan latihan selama di Brasil. Sekarang kami akan merencanakan detail-detail terkait kesiapan keamanan, masalah transportasi, logistik, dan masalah-masalah lainnya,'' kata Frederico Nantes, Manajer Umum Masalah Pelayanan Tim dan Kompetisi Panitia Lokal Piala Dunia 2014, seperti dikutip BBC.

Khusus persiapan TBC ini, LOC telah menerima paling tidak 403 TBC yang menawarkan diri untuk bisa menjadi pemusatan latihan tim kontestan Piala Dunia 2014. Proses seleksi yang dilakukan oleh 18 tim LOC ini mulai dilakukan pada Desember 2011 dan berakhir pada Mei 2013.

Tim-tim LOC itu pun harus menempuh jarah sekitar 205 ribu kilometer untuk memeriksa 403 pusat pelatihan yang tersebar di 25 negara bagian di Brasil. Hasilnya, pihak panitia lokal memberikan 83 daftar yang layak dijadikan pusat latihan tim-tim peserta Piala Dunia 2014 kepada FIFA.

Persyaratan utama sebuah TBC untuk bisa dipilih adalah berdasarkan kelengkapan infrastruktur latihan dan kemudahan akses ke hotel serta bandara terdekat. Berdasarkan pilihan oleh para tim-tim kontestan Piala Dunia, Sao Paulo menjadi negara bagian yang paling banyak dipilih untuk menjadi TBC.

Kehadiran tim-tim kontestan Piala Dunia di negara bagian Sao Paulo itu pun menjadi kesempatan besar negara bagian yang beribukota di Sao Paulo tersebut.

''Ini menjadi kesempatan emas buat warga di negara bagian ini untuk bisa ikut ambil bagian dalam event ini, ikut mempromosikan negara bagian ini sebagai bagian dari pariwisata,'' ujar Sekretaris Negara Bagian Sao Paolo Khusus Perencanaan dan Pengembangan Daerah untuk Piala Dunia, Julio Semeghini, seperti dikutip World Football Insider.

''Selain itu, ini juga menjadi kesempatan buat Sao Paulo untuk memperkenalkan keragaman budaya di Sao Paulo,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
jogobonito tulisan opini piala dunia 2014 piala dunia
Berita Terpopuler
Berita Lainnya