Sabtu , 14 Jun 2014, 15:00 WIB

Veteran Siap Beraksi

Red: Didi Purwadi
Gianluigi Buffon
Foto Reuters/Giampiero Sposito

Gianluigi Buffon

Oleh: Erik Purnama Putra

 

Piala Dunia tidak memulu menjadi momen pembuktian pemain muda berbakat maupun pemain berstatus bintang. Tidak boleh dilupakan, deretan veteran pun tidak ingin ketinggalan untuk unjuk gigi.

 

Terdapat banyak nama pemain senior yang kiprahnya sangat dinanti publik. Kehadiran mereka bisa menjadi panutan bagi rekan-rekannya lantaran pengalaman yang dimilikinya.

 

Gianluigi Buffon, termasuk di antaranya. Kiper timnas Italia tersebut akan menjalani penampilan Piala Dunia keempat kalinya atau panggilan kelima kalinya selama kariernya di lapangan hijau. Buffon sudah dipanggil pelatih Cesare Maldini di Piala Dunia 1998.

 

Namun, ia tidak turun sama sekali lantaran penjaga gawang utama masih dipercayakan kepada Gianluca Pagliuca. Baru di Piala Dunia 2002, 2006, dan 2010, kiper Juventus itu menjadi pilihan inti untuk menjaga mistar gawang Gli Azzurri.

 

Mengacu usianya yang memasuki 36 tahun, Buffon akan menjalani turnamen terbesar di dunia itu untuk terakhir kalinya. Dengan 138 caps, kapten timnas Italia itu siap memimpin rekan-rekannya merebut trofi kelima kalinya.

 

Meski skuat asuhan Cesare Prandelli itu tidak diperhitungkan, ia masih optimistis dapat tampil mengejutkan di Brasil. “Tentu saja ada tim yang lebih baik dari kami, tapi kami berada di tempat yang baik,” kata Buffon kepada La Repubblica.

 

Mantan kiper Parma itu sudah mengukur kekuatan negara unggulan. Dia menyadari beberapa tim dengan tradisi hebat memiliki skuat kompetitif. Tuan rumah Brasil, juara bertahan Spanyol, dan tim Panser Jerman berada di garis terdepan untuk meraih trofi Piala Dunia.

 

Meski begitu, perjalanan timnas Italia selama babak kualifikasi membuatnya bersemangat menatap turnamen empat tahunan itu. Buffon yakin hasil yang kurang mengesankan, yang didapat timnya belakangan ini akan memacu rekan-rekannya untuk tampil baik.

 

Penggawa tua timnas Jerman, Miroslav Klose, menatap Piala Dunia 2014 dengan penuh antusias. Dia mengusung misi pribadi untuk menyamai atau bahkan memecahkan rekor top skorer sepanjang masa Piala Dunia yang dipegang Ronaldo Luis Nazario de Lima. Klose saat ini mengoleksi 14 gol dan hanya terpaut satu gol dari legenda Timnas Brasil itu.

 

Mengingat usianya sudah 35 tahun, bomber Lazio itu akan tampil ngotot setiap diberi kesempatan turun. Pasalnya, ia bukan lagi menjadi pilihan utama di bawah asuhan pelatih Joachim Loew.

Pemain yang mempunyai 131 caps sejak Maret 2001 itu harus dapat menyingkirkan para pesaingnya terlebih dulu, seperti Lukas Podolski, Mario Gomez, Thomas Mueller, dan Andre Schuerrle.

 

Namun demikian, ia tidak lantas melupakan tujuan der Panzer untuk menambah trofi keempat kalinya. “Saya berpikir bahwa Piala Dunia di Brasil adalah menjadi turnamen terakhir saya,” katanya kepada SBS.

“Saya tidak bisa mengatakan yang tidak menarik minat saya, saya terlalu ambisius untuk (memecahkan rekor gol) itu, tetapi tim selalu diutamakan,'' katanya.

 

Jangan lupakan pula Diego Forlan. Meski timnas Uruguay punya duet Luis Suarez dan Edinson Cavani, tetapi pelatih Oscar Tabarez masih memerlukan Forlan. Pemain berusia 34 tahun tersebut akan menjalani Piala Dunia ketiganya. Itu lantaran La Celeste tidak lolos ke Piala Dunia 2006.

 

Walaupun sekarang merumput di J-League yang levelnya di bawah kompetisi Eropa, namun pemain berpenampilan terbanyak dengan 108 caps itu tetap dibawa ke Brasil.

Kalau tidak ada aral melintang, Tabarez akan menjadikan Forlan pelapis duet maut timnya. Bahkan, mantan pemain Manchester United itu sudah berani memperingatkan salah satu lawannya, timnas Inggris.

 

Yang jarang mendapat sorotan adalah pemain asal Benua Hitam. Samuel Eto’o akan melakoni Piala Dunia keempat kalinya. Andai saja Kamerun lolos ke Piala Dunia 2006 di Jerman, penyerang Chelsea tersebut pasti akan tampil untuk kelima kalinya di even empat tahunan itu.

 

Sejak dipanggil memperkuat Les Lions Indomptables pada 1997, pemain berusia 33 tahun itu sudah bermain sebanyak 105 kali dan membukukan 55 gol bersama Kamerun. Sangat pantas kalau akhirnya pelatih Volker Finke menyerahinya ban kapten.

Kombinasi pengalaman dan hasrat bermainnya yang tinggi membuat Eto’o diharapkan dapat mengantarkan negaranya melaju sejauh mungkin. Meskipun, Eto'o gagal membawa Kamerun mengalahkan Meksiko di laga perdana Grup A pada Sabtu (14/6).

 

Eto’o menyeru rekan-rekannya untuk menjawab tantangan di Piala Dunia 2014 demi menjaga nama baik Kamerun, dan juga Benua Afrika.

 

“Kami melakukan pekerjaan yang baik. Pekerjaan adalah kunci keberhasilan kami. Terakhir kali, saya katakan tidak ada keajaiban dalam sepakbola dan itulah yang kami buktikan,” ujar Eto’o kepada Al Ahram.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
jogobonito tulisan opini piala dunia 2014 piala dunia
Berita Terpopuler
Berita Lainnya