REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Caxirola, alat musik khas Piala Dunia 2014 Brasil, dikhawatirkan bernasib sama dengan Vuvuzela yang dilarang digunakan dalam sebuah pertandingan oleh FIFA dan UEFA.
Kepolisian Brasil telah melarang penggunaan Caxirola di dalam stadion lantaran fans menyalahgunakannya dengan melemparkan Caxirola ke dalam lapang.
Jika melihat dari ukurannya yang sebesar kepalan tangan, Caxirola memang dapat dengan mudah dilemparkan ke dalam lapangan. Kekhawatiran inilah yang menjadi dasar pihak kepolisian untuk melarang Caxirola masuk stadion.
Namun Carlinhos Brown, musisi asal Brasil yang menciptakan Caxirola, mengaku tidak akan mundur dalam mengkampanyekan penggunaan Caxirola di Piala Dunia 2014.
Brown pun mengklaim telah bertemu dengan perwakilan FIFA untuk membahas hal ini secara khusus. Selain itu, Brown juga mengirimkan contoh Caxirola secara langsung ke perwakilan FIFA di Brasil.
Brown pun tetap berharap para penonton bisa mengekspresikan dukungannya buat tim-tim kesayangannya lewat bunyi Caxirola. Buat Brown dan segenap masyarakat Brasil, Caxirola akhirnya bukan sekedar alat musik biasa tapi sudah menjadi identitas tersendiri.
Sehingga, Brown berharap Caxirola bakal mengikuti kesuksesan Vuvuzela yang terjual 50 ribu di sepanjang Piala Dunia 2010.
''Sama seperti Vuvuzela, Caxirola ibarat bola yang dimainkan oleh para fans. Kami ingin setiap orang Amerika Selatan memiliki Caxirola di tangan mereka,'' kata Brown di CNN.
Data Caxirola:
Dimensi
Berat: 63 gram
Keliling keseluruhan: 138 mm
Lebar keselurunan: 83 mm
Bahan dasar: Plastik (jenis PS ataupun ABS)
Harga di pasaran: 95 ribu hingga 100 ribu rupiah
Hasil pengukuran (Universitas Santa Maria, Brasil)
Kekuatan suara: 83 dB (1/30,000 energi suara)