Selasa , 03 Jun 2014, 17:56 WIB

Cesare Prandelli, Pengawal Revolusi Timnas Italia

Rep: Reja Irfa Widodo / Red: Citra Listya Rini
Cesare Prandelli
Foto 101greatgoals.com

Cesare Prandelli

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Jika dibandingkan pendahulunya, Cesare Prandelli tentu tidak bisa disandingkan dengan nama besar Marcello Lippi. Tidak seperti Lippi yang sukses membawa Italia ke tangga juara Piala Dunia 2006, prestasi Prandelli justru hanya sebatas level klub.

Pramdelli tercatat sukses membawa Hellas Verona promosi ke Serie A dan membawa Fiorentina bersaing di peringkat lima besar Liga Italia pada 2010. Namun, semua keraguan terkait pemilihan Prandelli sebagai pelatih kepala timnas Italia langsung memudar.

Ketika pelatih berusia 56 tahun itu berhasil membawa Gli Azzurri melaju hingga partai puncak Piala Eropa 2012, turnamen resmi pertamanya sebagai pelatih la Nazionale. Kesuksesan ini tidak terlepas dari kemampuan Prandelli melakukan sejumlah perubahan signifikan di tubuh tim Italia.

Eks pelatih AS Roma itu dianggap mampu memadukan kualitas-kualitas pemain muda dan pemain-pemain senior yang sudah lebih dulu menghuni skuat Gli Azzurri.

Kehadiran Mario Balotelli, yang menjadi wakil pemain-pemain Italia generasi terkini, mampu dipadukan dengan kematangan permainan Andrea Pirlo, sebagai wakil pemain-pemain senior yang sukses membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006. 

Penunjukan Prandelli memang seolah menjadi simbol dari revolusi besar timnas Italia. Prandelli merupakan bagian dari generasi terbaru pelatih-pelatih asal Italia. Bersama pelatih-pelatih muda seperti Massimiliano Allegri, Antonio Conte, Vicenzo Montella, Prandelli secara perlahan mulai mengambil alih panggung utama pelatih di Italia. 

Kehadiran Prandelli di Italia juga berdampak langsung pada pola dan gaya permainan juara empat kali Piala Dunia tersebut. Jika pada masa silam, Italia identik dengan permainan bertahan, tapi di bawah kendali Prandelli, Italia tampil begitu terbuka menyerang dan kerap memberikan kejutan. 

Selain itu, secara taktik, Italia juga begitu fleksibel. Bisa memainkan 3-5-2 ataupun 4-3-3, Italia juga tidak terlihat canggung kala harus bermain dengan satu penyerang.  Namun, bukan berarti Prandelli tidak mendapatkan kritikan, terutama di sepanjang babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
timnas italia azzurri italia balotelli prandelli piala dunia
Berita Terpopuler
Berita Lainnya