REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Sebagai bentuk upaya adaptasi terhadap kondisi iklim di wilayah hutan hujan Amazon, timnas Inggris harus rela melakoni latihan berat. Setidaknya, para penggawa the Three Lions harus menjalani dua kali sesi latihan tiap hari demi bisa tampil maksimal di laga perdana grup D di Manaus, kontra Italia, 14 Juni mendatang.
Sejak melakukan pemusatan latihan di London, timnas Inggris memang menjalani dua kali sesi latihan, yaitu pada pagi hari dan malam hari.
Jika pada pagi hari, mereka berlatih di lapangan dengan mengenakan seragam khusus, namun pada malam hari, mereka harus menghabiskan waktu selama setengah jam di dalam sauna.
Selain untuk mengembalikan kebugaran bertanding, langkah ini juga dianggap sebagai antisipasi timnas Inggris terhadap tingginya suhu dan kelembapan udara di Manaus, kota tempat digelarnya laga perdana mereka di Piala Dunia 2014.
Pola sesi latihan ini pun berlanjut hingga the Three Lions melakukan pemusatan latihan di Miami, Amerika Serikat.
Kiper Inggris, Ben Foster, mengakui semua sesi latihan timnas Inggris ini benar-benar berat. Bahkan, Foster menyebut setidaknya setiap pemain Inggris kehilangan dua kilo lewat keringat mereka di setiap sesi latihan.
''Kami benar-benar sibuk pada akhir-akhir ini. Kami menjalani latihan yang brutal dan bekerja dengan sangat keras,'' kata Foster seperti dikutip Dailymail pada Rabu (4/6).
''Tapi, tidak ada yang mengeluh atas semua latihan ini,'' katanya. ''Kami harus menjalani ini semua untuk bisa melakukan simulasi terkait suhu dan kelembapan di laga pertama nanti.''
Tidak hanya itu, pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson, juga terbantu dengan adanya tim nutrisi di timnas Inggris. Tim itu akan mengumpulkan data kebutuhan mineral dan nutrisi tiap-tiap pemain.
Nantinya, setiap pemain akan mendapatkan asupan minuman dan makanan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi kebugaran mereka masing-masing.