Senin , 09 Jun 2014, 17:50 WIB

Belanda Trauma Laga Final

Red: Didi Purwadi
Kapten Timnas Belanda, Robin van Persie (tengah), melakukan latihan menggiring bola saat latihan bersaman rekan setimnya di Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (6/6).
Foto Reuters/Ricardo Moraes

Kapten Timnas Belanda, Robin van Persie (tengah), melakukan latihan menggiring bola saat latihan bersaman rekan setimnya di Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Belanda melaju ke Brasil dengan catatan positif, meraih poin tertinggi dan 28 gol, terbanyak kedua zona Eropa setelah Jerman dengan 34 gol. Bermain imbang 2-2 dengan Estonia hanyalah cacat kecil dalam kampanyenya yang nyaris sempurna.

Menorehkan kemenangan nyaman atas tiga pesaing utamanya di Grup D, Turki, Rumania, dan Hungaria dalam empat pertandingan pembuka untuk lolos otomatis dari babak kualifikasi. Bahkan Hungaria dihabisinya dengan skor telak 8-1.

Menang 2-0 atas Andorra dalam pertandingan berikutnya telah mengantar tim Oranye, bersama Italia, menjadi tim pertama yang mengamankan tempat di Brasil 2014. Mereka mengakhiri babak kualifikasi dengan selisih 9 poin di atas Rumania, kesenjangan poin yang hanya bisa disamai oleh tetangganya, Belgia.

Dengan pelatih legendaris Rinus Michels menarik Johan Cruyff, Johan Neeskens, dan kawan-kawan dari bangku cadangan, mereka memenangkan tempat final 1974 meski hanya untuk dikalahkan tuan rumah.

Empat tahun, revolusi total football Belanda telah kembali membawanya ke panggung dunia, tapi sejarah berulang saat mereka kalah lagi dengan tua rumah Argentina, menyerah 1-3 di Buenos Aires pada 1978.

Tim Oranye kemudian mengalami patah hari di final untuk ketiga kalinya di Johannesburg 2010, empat menit menjelang babak perpanjangan waktu berakhir, gol Andreas Iniesta menghancurkan impian mereka.

Robin van Persie yang mencuat sebagai salah seorang striker terbaik dunia menjadi keuntungan bsar bagi Belanda, dimana pemain Manchester United itu di urutan teratas grafik pencetak skor dengan 11 gol.

Dia akan diperkuat dengan pemain-pemain seperti Jermaine Lens --yang berkembang menjadi bagian penting Oranye-- dan Rafael van der Vaart. Arjen Robben terus menjadi ancaman di sayap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
timnas belanda louis van gaal arjen robben robin van persie piala dunia 2014 piala dunia
Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Lainnya