REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kedatangan Jose Pekerman untuk menjabat kursi kepelatihan tim nasional Kolombia pada awal 2012 mendapat banyak kritik serta kecaman. Kredibilitas Pekerman sangat diragukan karena tak punya banyak pengalaman menukangi tim nasional di level senior. Tapi, Pekerman mampu menjawab kritik itu dengan prestasi.
Kolombia menunjuk Pekerman setelah hasil buruk yang diraih pelatih Leonel Alvarez karena hanya mampu meraih empat poin dari tiga pertandingan. Publik Kolombia tidak percaya dengan Pekerman karena baru satu kali melatih tim nasional level senior, yakni timnas Jerman pada 2004-2006.
Apalagi, Pekerman hanya sanggup membawa Jerman hingga perempat final Piala Dunia 2006. Sedangkan, tiga gelar Piala Dunia U-20 yang diraihnya bersama timnas Argentina U-20 tidak diperhitungkan.
Sebagai orang berdarah Argentina, Pekerman menanamkan betul betapa pentingnya permainan sepak bola menyerang kepada para pemain Kolombia. Dia mengubah filosofi permainan Kolombia yang saat diasuh Alvarez lebih mementingkan pertahanan.
Perubahan pertama yang dilakukan Pekerman adalah dengan mengubah komposisi di lini serang. Di tangan Pekermen, striker Radamel Falcao mendapat kepercayaan penuh setelah pada tiga laga perdana di tangan Alvarez hanya turun sebagai pemain pengganti.
Bukan hanya itu, Pekerman pun sering memasang dua striker dengan menduetkan Falcao bersama Teofilo Gutierrez.
Perubahan itu membuahkan hasil positif. Falcao menjadi pencetak gol terbanyak Kolombia dengan torehan sembilan gol. Sementara, Guiterrez menyumbang enam gol dalam fase kualifikasi.
Kolombia pun tampil cemerlang. Pekerman menyelesaikan 13 laga kualifikasi yang dimilikinya dengan delapan kemenangan. Kolombia lolos ke Brasil dengan menjadi runner-up zona Amerika Selatan di bawah Argentina.
Pekerman membuat masyarakat Kolombia berbangga hati karena berhasil memenangkan pertandingan bergengsi dengan mengalahkan Uruguay 4-0 dan Cile 3-1.
Namun, yang paling membanggakan karena Pakerman akhirnya mampu membawa Kolombia kembali ke pentas dunia setelah 16 tahun penantian. Kolombia terakhir kali tampil di Piala Dunia 1998 Prancis.
Dengan melihat hasil impresif di fase kualifikasi, Pakerman cukup yakin Kolombisa bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2014 Brasil.
"Kami pergi ke Brasil dengan optimisme tinggi. Kami akan menjadi tim kompetitif," kata Pakermen dilansir Fox News.