REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- ''Taktiklah yang terpenting, kemampuan teknis individu ada di nomor dua,'' tegas pelatih Yunani, Fernando Santos, menyoal prinsip permainan yang dianutnya kala menggantikan posisi Otto Rehhagel sebagai pelatih kepala timnas Yunani.
Prinsip inilah yang akhirnya membawa Yunani meneruskan status sebagai tim kejutan di turnamen resmi Piala Dunia.
Meski tidak diperkuat pemain-pemain level dunia, tapi kemampuan rata-rata pemain Ethniki coba disiasati dengan penerapan taktik defensif dan menerapkan sepak bola menyerang.
Konstan dengan menempatkan satu penyerang di sejumlah laga babak kualifikasi, Santos sukses menerapkan pola serangan balik di gaya permainan Yunani. Gaya bertahan yang sempat diterapkan Otto Rehhagel mampu dikembangkan oleh pelatih asal Portugal itu.
Selain solid saat bertahan, Yunani saat ini juga begitu cepat dan fleksibel kala harus langsung mengejutkan lini belakang lawan lewat serangan balik cepat. Santos pun dengan cerdik kerap melakukan rotasi posisi di lini serang Yunani.
Jika Kostas Mitroglou ditempatkan sebagai penyerang tunggal, maka Santos akan menempatkan Giorgios Samaras sebagai penyerang lubang ataupu winger. Pola permainan ini pun membawa torehan impresif Yunani di babak kualifikasi.
Dari 10 laga, Yunani mencatatkan delapan kali raihan clean sheet. Selain itu, Yunani tidak pernah kebobolan saat berlaga di laga kandang dan mengemas delapan kemenangan dari 10 laga.
Meski harus melakoni laga playoff demi bisa melangkah ke Brasil 2014, tapi Yunani setidaknya memiliki identitas dalam pola permainannya. Hal ini berkat tangan dingin Santos yang cukup populer di sepak bola Yunani lantaran catatan kesuksesannya dengan klub-klub asal negara Eropa Selatan tersebut.
Tidak hanya itu, di kesempatan pertamanya di turnamen resmi, Santos pun menorehkan prestasi yang cukup apik. Pelatih berusia 59 tahun itu berhasil membawa Giorgios Karagounis melangkah ke babak perempat final Piala Eropa 2012. Prestasi tertinggi yang diraih Yunani di Piala Eropa usai mengejutkan sepak bola Eropa lewat kemenangan di Piala Eropa 2004.
Namun, cerita indah kebersamaan Santos dengan timnas Yunani ini agaknya bakal segera berakhir. Gelaran Piala Dunia 2014 menjadi turnamen terakhir Santos bersama Ethniki.
Kepastian kepergian Santos ini pun diungkapkan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Yunani (EPO), Giorgos Sarris. ''Berdasarkan informasi dari anggota EPO, Fernando Santos akan mengakhiri kiprahnya sebagai pelatih tim nasional seusai gelaran Piala Dunia 2014,'' kata Sarris.
Santos berharap menutup cerita indahnya bersama timnas Yunani dengan kesuksesan. Target untuk bisa mencatatkan rekor dengan membawa Yunani berlaga di babak 16 besar menjadi mimpi Santos.
Warga negara Portugal itu pun berniat memberikan senyuman kepada warga Yunani yang sempat dihimpit krisis ekonomi dalam delapan tahun terakhir.
''Orang-orang Yunani telah begitu hangat kepada saya. Mereka begitu terbuka kepada saya. Akan sangat luar biasa rasanya jika saya bisa memberikan rasa senang dan saya harap kondisi ekonomi di negara itu kian membaik,'' ujar Santos.