REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Keraguan terus menyelimuti pemilihan Volker Finke sebagai pelatih kepala timnas Kamerun. Legenda Kamerun, Roger Milla, berada di barisan yang menolak kehadiran pelatih asal Jerman itu.
Menurutnya, pemilihan Finke tidak terlepas dari desakan perusahaan apparel asal Jerman, Puma, yang memang menjadi sponsor utama timnas Kamerun. Penyerang Kamerun di dua edisi Piala Dunia itu juga menilai seharusnya Federasi Sepak Bola Kamerun lebih memberikan kesempatan pada pelatih-pelatih lokal.
Terlepas dari semua keraguan itu, Finke justru mampu membuktikan kualitasnya sebagai pelatih bertangan dingin. Ditunjuk sebagai pengganti Jean-Paul Akono pada Mei 2013 silam, Finke diharapkan bisa membawa Kamerun berlaga di putaran final Piala Dunia 2014.
Hasilnya, Samue Eto'o dan kawan-kawan mampu memastikan satu tempat di Brasil 2014. Tampil sebagai juara grup I dan kemudian sukses menghempaskan Tunisia di babak play-off dengan aggregat 4-1, Kamerun berhasil memastikan putaran final ketujuh mereka dalam sejarah keikutsertaan di Piala Dunia sejak 1982 silam.
Meski dikritik tidak terlalu memahami sepak bola Afrika, tapi Finke justru menjadi pelatih yang dikenal kerap mempromosikan pemain-pemain asal benua hitam itu. Selama 16 tahun melatih Freiburg, yaitu sejak 1991 hingga 2007, Finke tidak jarang merekrut pemain-pemain asal Afrika ke klub Jerman tersebut.
Kehadiran Finke di timnas Kamerun pun dianggap sebagai salah satu faktor kebangkitan tim berjuluk the Indomitable Lions tersebut usai gagal total di Afrika Selatan 2010 dan dua kali gagal lolos babak kualifikasi Piala Afrika. Finke adalah pelatih kelima yang direkrut Federasi Sepak Bola Kamerun sejak kegagalan di Piala Dunia 2010.
''Dia mengajarkan kami konsep menghormati rekan setim. Kami harus bisa menghormati semua kerja keras rekan setim kami dan menghormati semua keputusan pelatih soal pemilihan pemain. Kami semua menjadi lebih disiplin dan mengikuti semua instruksinya,'' kata pemain Kamerun, Stephane Mbia, di laman resmi FIFA, akhir pekan lalu.