REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat memulai babak kualifikasi Zona CONCACAF dengan buruk setelah kalah 1-2 dari Honduras. Namun, tim asuhan Jurgen Klinsmann ini berbalik 180 derajat pada laga-laga selanjutnya untuk kemudian menduduki posisi pertama grup.
Klinsman diberkati para pemain tua berpengalaman dan juga para pemain muda yang dengan bebas bisa mengubah formasi serta menciptakan atmosfer yang dipenuhi kepercayaan diri dan semangat bersaing dalam tim.
Amerika memenangi tujuh dari sepuluh laga grupnya dan melesakkan gol paling banyak di grupnya dengan 15 gol, kemasukan delapan, kalah satu kali dan menjadi juara grup dengan empat poin di atas runner-up Kosta Rika. Jika penampilan cemerlang ini berlanjut, maka AS akan bersinar di Brasil.
AS pertama kali mengikuti putaran final pada Piala Dunia 1930 ketika kemenangan 3-0 dari Paraguay dan Belgia membawanya ke tempat ketiga yang sampai kini merupakan pencapaian terbaik tim luar Eropa dan Amerika Selatan di turnamen akbar ini.
Empat tahun kemudian AS tersingkir di babak pertama, namun menciptakan sensasi pada Piala Dunia 1950 di Brasil ketika di bawah kepemimpinan kiper Frank Borghi yang luar biasa, mereka mengalahkan tim kuat Inggris di Belo Horizante.
Pada Piala Dunia 1990, AS kembali tersisih di babak grup. Namun, kala menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994, mereka lolos sampai babak knock out. Sejak itu AS tampil konsisten.
Setelah Piala Dunia Prancis 1998, AS kemudian mengalahkan Portugal dan Meksiko pada Piala Dunia Korea/Jepang 2002 namun tak bisa tampil di semifinal akibat dikalahkan Jerman.
Pada Piala Dunia Jerman 2006, AS kembali tersisih di babak grup. Namun pada 2010 di Afrika Selatan, mereka lolos ke 16 besar.