REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Perhelatan Piala Dunia 2014 Brasil tinggal menghitung jam. Berbagai persiapan untuk menyambut acara akbar ini telah dipersiapkan. Mulai dari stadion sebagai tempat utama, fasilitas penunjang, hingga berbagai bentuk pengamanan ketika pertandingan sedang bergulir.
Satu hal yang terus diberikan perhatian lebih dalam oleh pemerintah dan panitia setempat adalah mengenai keamanan. Bagaimana tidak, sejak Piala Konfederasi tahun lalu berlangsung, protes kekerasan selalu menghantui Brasil.
Hampir setiap hari, satuan kemanan Brasil mulai dari polisi hingga tentara, berjuang mengamankan wilayah Piala Konfederasi, sampai terkadang berujung pada bentrok.
Untuk mengantisipasi kerusuhan ini berulang saat Piala Dunia berlangsung, pihak keamanan mulai menambah personel dan mengatur berbagai strategi guna mengamankan jalannya pertandingan.
"Kami benar-benar merasakan peningkatan kejahatan. Kami telah melihat peningkatan ini secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu. Tapi, kami akan berusaha untuk meredam ini semua,'' ungkap Kepala Keamanan Negara Brasil, Rio Jose Beltrame, dikutip dari AP.
Brasil telah mengerahkan sekitar 15.000 tentara dan polisi untuk ditempatkan di 12 kota serta menambahkan 20.000 penjaga keamanan. Selain itu, sekitar 10.000 pasukan elite khusus anti-kerusuhan akan disediakan.
Dengan semakin meningkatnya keamanan yang diberikan pemerintah Brasil, Presiden Dilma Rouseff menuturkan akan sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan fans yang datang ke Piala Dunia.
“ Saya yakin keamanan Piala Dunia akan berada di level tertinggi untuk menjaga hal-hal yang mungkin terjadi,” tandas Rouseff.