REPUBLIKA.CO.ID, PORTO ALEGRE -- Nama besar Prancis di kancah sepak bola internasional memang sudah tidak diragukan lagi. Sejak Piala Dunia pertama di Uruguay, Prancis telah menjadi peserta yang selalu memberikan penampilan terbaiknya.
Puncaknya pada tahun 1998 ketika Tim Ayam Jantan berhasil meraih trofi Piala Dunia di rumah sendiri. Tapi sayangnya, setelah melewati tahun menyenangkan itu, kejayaan Prancis seakan kian pudar.
Mereka memperlihatkan penampilan yang kurang konsisten selama pertandingan Internasional. Delapan tahun berselang, Prancis memang berhasil menjadi runners up.
Tapi, empat tahun sebelumnya, Prancis gagal keluar dari fase grup, padahal menyandang predikat sebagai juara bertahan.
Kegagalan ini berlanjut pada Piala Dunia tahun 2010 di Afrika Selatan. Dimana mereka kembali gagal menembus fase 16 besar.
Tapi, semua itu adalah masa lalu dan biarlah menjadi kenangan yang dapat dijadikan sebuah pelajaran berharga. Kali ini, anak-anak asuhan Didier Dechamps akan berupaya mengembalikan kenangan manis yang sempat hilang.
"Tidak ada yang bisa menghapus apa yang telah terjadi pada tahun 2010 lalu,'' ungkap Deschamps dilansir Mirror.
"Namun itu semua akan menjadi bagian dari sejarah kita, kita harus berhenti melihat masa lalu,'' katanya. ''Yang terpenting saat ini bahwa tim mempunyai semangat bersatu dan telah menunjukan mental pemenang.''
Prancis akan memulai petualangan baru mereka dalam laga perdana Grup E kala menjamu wakil Concacaf, Honduras, di Stadion Beora-Rio pada Senin (16/6) dinihari ini.
Laga perdana akan selalu dinanti para pemain untuk mengeluarkan segenap kemampuan demi meraih kemenangan. Pasalnya, pertandingan pertama akan menjadi pintu awal untuk lolos dari fase grup.
Satu hal yang cukup menyakitkan kubu Les Bleus yakni mereka harus tampil tanpa Franck Ribery karena mengalami cedera yang tak kunjung pulih jelang Piala Dunia 2014.
"Ini akan sulit karena kehilangan Ribery dan rekan lainnya yang cedera. Dia sangat penting bagi kami," ungkap bek Prancis, Laurent Koscielny.
"Tapi, kami sekarang akan berusaha bermain sejauh mungkin untuk menghormati kerja keras mereka," tandas Koscielny.