REPUBLIKA.CO.ID, BELO HORIZONTE -- Asosiasi Sepak Bola Cile berencana menjatuhkan sanksi terhadap pendukung yang menerobos pusat media Stadion Maracana. Para pendukung tersebut telah mempermalukan sistem keamanan untuk tuan rumah Piala Dunia 2014.
Diperkirakan 200 pendukung Cile menerobos masuk ke pusat media sekitar satu jam sebelum pertandingan melawan Spanyol, Kamis (19/6) dinihari WIB, yang menimbulkan kecemasan bagi FIFA serta panitia penyelenggara turnamen.
Cile ingin mencegah para pendukung tersebut melakukan perjalanan untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan di luar negeri. Pun, berupaya mencegah mereka masuk ke stadion-stadion di dalam negeri.
"Kami sekarang mempelajari cara-cara untuk menghukum orang-orang ini sehingga mereka hanya dapat menyaksikan pertandingan-pertandingan (Piala Dunia) dari Chile mulai saat ini," kata Presiden Asosiasi Sepak Bola Cole Sergio Jadue kepada para pewarta.
"Hal itu juga berlaku untuk pertandingan-pertandingan lokal di Cile, serta pertandingan-pertandingan dengan kunjungan tim-tim nasional. Kami tidak pernah mau melihat citra seperti ini lagi," ucap Sergio di lapangan latihan tim di Belo Horizonte.
Para pendukung tersebut, dalam perjalanannya menuju stadion, menerobos titik pemeriksaaan keamanan. Sebelum memecahkan pintu kaca dan menyusup masuk ke area kerja para pewarta.
Direktur Keamanan FIFA Ralf Mutschke mengatakan kepada para pewarta bahwa 87 pendukung Cile telah ditahan dan dipaksa meninggalkan negara dalam waktu 72 jam atau dideportasi. Mutschke menyebut pelanggaran keamanan ini sangat memalukan.
Setidaknya seorang pendukung Cile, yang merupakan wanita, terluka dan dikeluarkan dengan menggunakan kursi roda. Di ibu kota Cile, Santiago, juga terjadi keributan.
Sebagai bagian dari perayaan-perayaan mereka, sebagian penggemar membajak enam bus dan mengendarainya berkeliling kota dan puluhan bus lain menjadi korban vandalisme.