REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Stephen Keshi mendapat tekanan besar dari internal timnya menjelang laga kedua babak penyisihan Grup F Piala Dunia 2014. Pelatih Nigeria itu dipandang sebagai biang kerok kegagalan pasukan Elang Super meraih kemenangan pada laga pertama kontra Iran.
Mantan kapten Nigeria, Jay-Jay Okocha, menjadi orang yang paling vokal menekan Keshi. Menurut dia, di atas kertas semestinya Nigeria bisa mengalahkan Iran dengan mudah.
"Melawan Iran seharusnya menjadi laga wajib menang bagi Nigeria," kata dia seperti dilansir the National.
Mantan pemain yang kini menjabat sebagai anggota komite teknik otoritas sepak bola Nigeria (NFF) itu terang-terangan menyebut Keshi sebagai biang kegagalan. Okocha mengatakan Keshi gagal menerapkan strategi yang efektif melawan Iran.
"Taktik permainan tim sangat buruk. Menurut saya, Keshi yang patut bertanggung jawab atas hal ini," tegasnya.
Menurut Okocha, kesalahan utama Keshi adalah menarik keluar Victor Moses terlalu cepat. Akibatnya, para pemain menjadi gugup dan terpaksa memainkan bola-bola lambung yang tak efektif.
Kesalahan lain, imbuh Okocha, adalah terlalu lambat memasukkan Peter Odemwingie yang bisa memberikan kreativitas di lini tengah.
Penilaian serupa dilontarkan mantan penyerang Nigeria, Jonathan Akpoborie. Menurut dia, skuat Elang Super memiliki keunggulan dalam kekuatan dan skill dibanding pemain Iran. Namun, keunggulan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik akibat taktik yang buruk.
Akibat kegagalan melawan Iran, sebagian publik Nigeria kehilangan harapan tim kesayangannya bisa lolos ke babak berikutnya.
"Biarlah tim kami segera pulang karena kami jelas tak punya peluang menghadapi Bosnia-Herzegovina dan Argentina. Kami tidak bermain sepak bola di sini," kata seorang suporter Nigeria, Francis Gabriel.