REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDIO-- Presiden Uruguay Jose Mujica memberi komentar tentang masalah kontroversial global menyangkut Luis Suarez, Rabu, dengan mengatakan tidak adil untuk menghakimi tuduhan ia mengggit pemain Italia, sementara insiden lain tidak ditinjau ulang.
"Kami memilih dia bukan karena dia seorang filsuf, atau mekanik, atau seorang yang berkelakuan baik, tapi karena ia seorang pemain hebat," kata Mujica, membela pemain brilian dan dikenal sebagai striker yang mudah berubah pikiran itu.
"Saya tidak melihat dia menggigit orang. Di lapangan, mereka bisa saja saling tendang dan tampar," katanya kepada wartawan.
Suarez, salah satu pemain depan terhebat dunia dan timnya sudah maju ke putaran 16 besar Piala Dunia, sedang menunggu keputusan badan sepak bola dunia FIFA tentang insiden yang terlihat di rekaman tv ketika ia menggigit bahu pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini.
Pemain Liverpool itu sebelumnya pernah dihukum dua kali karena melakukan hal yang sama, termasuk masalah rasial. Ia juga pernah menahan bola menggunakan tangannya pada Piala Dunia lalu ketika melawan Ghana, sehingga tim Afrika itu tidak mendapat gol dan gagal ke semifinal.
Banyak orang Uruguay menyatakan, reaksi global terhadap pemain itu terlalu dibesar-besarkan dan bersifat munafik. "Dalam sepak bola, saya kira, pemain harus menguruti apa yang dikatakan wasit," kata Mujika.
"Bila kita akan mengambil keputusan dalam sepak bola melalui televisi, kemudian banyak penalti dan 'handballs' tidak mendapat peringatan, saya kira akan buruk sekali," katanya.
Kapten Uruguay Diego Lugano, dalam temu pers di kota Natal, Brasil usai sesi latihan, juga amat membela Suarez mencela salah seorang wartawan Inggris. "Sangat jelas kemenangan Uruguay tidak membuat Anda gembira. Itu terlihat dari wajah Anda," kata Lugano.
"Saya tahu figur Suarez amat menjual karena ia memiliki karisma. Saya tenang saja karena saya tahu Luis akan tetap tangguh dan berhasil di Piala Dunia. Itu yang ditakutkan orang. Mereka pantas menakutkan hal itu," katanya.