REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO - Argentina telah mengakhiri perjalanan Piala Dunia Swiss, sekaligus juga menutup karier Ottmar Hitzfeld sebagai salah seorang pelatih sepak bola terbesar Eropa.
Hitzfeld (65) tak mampu menaklukkkan tim Lionel Messi pada babak 16 Besar, yang diperparah oleh kabar meninggal dunianya kakaknya yang berusia 81 tahun.
Pelatih asal Jerman ini sudah mengatakan akan mundur setelah Piala Dunia. Namun, tidak seperti rekan-rekannya sesama pelatih yaitu Cesare Prandelli, Alberto Zaccheroni, Sabri Lamouchi, Stephen Keshi dan Luis Fernando Suarez, yang semuanya mundur setelah timnya kalah, dia pensiun dengan reputasinya yang masih melekat.
"Ini Piala Dunia dan kami hampir saja pada adu penalti. Itu tentu menciptakan banyak ketegangan. Sayangnya kami tak berhasil tapi saya kira kami bisa berjalan tegak dan pergi dengan kepala tegak," kata Hitzfeld usai kekalahan 0-1 Swiss.
"Der General" adalah seorang ahli matematika. Namun garis tangan telah mengubahnya menjadi seorang pemain sepak bola. Pada masanya, ia pernah dikenal sebagai penyerang tengah yang disegani. Kemudian ia mundur sebagai pemain setelah 30 tahun kemudian memutuskan menjadi pelatih dan lebih dari 40 tahun berkiprah di sepak bola.
Salah satu dari empat pelatih yang menjuarai Liga Champions dengan klub berbeda-beda, Hitzfeld juga menyandang tujuh gelar juara Bundesliga, dua gelar juara Swiss, tiga Piala Jerman dan tiga Piala Swiss selama karir kepelatihannya yang cemerlang.
Itu masih ditambah dengan dua juara liga Swiss dan satu piala Swiss ketika menjadi pemain, dan lemari piala Hitzfeld mungkin hanya bisa dikalahkan Alex Ferguson.