REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pelatih Belgia, Marc Wilmots, tetap bangga dengan performa anak asuhnya meski gagal melaju ke semifinal Piala Dunia 2014 usai menelan kekalahan 0-1 dari Argentina. Sebab, Belgia mampu memberikan tekanan lebih banyak kepada Argentina yang notabene mempunyai pengalaman bermain di kancah internasional lebih banyak.
“Kami mampu menjadi tim besar dengan masa depan yang cerah,” kata Wilmots.
Wilmots justru mengeluhkan cara bermain tim Tango yang dianggapnya kerap mengulur-ngulur waktu. Pengalaman menjadi salah satu alasan yang menjadi faktor pembeda dalam laga tersebut.
"Mereka (Argentina) selalu mengganggu ritme, mereka membutuhkan 30 detik untuk melakukan lemparan ke dalam dan wasit tidak melakukan apapun," sindir Wilmots seperti dikutip Goal.